Rangkaian kesaksian ungkap perilaku janggal Jessica saat di Olivier
Sejumlah pegawai Kafe Olivier di Grand Indonesia bersaksi dalam sidang pembunuhan Mirna.
Sejumlah pegawai Kafe Olivier di Grand Indonesia bersaksi dalam sidang pembunuhan Mirna dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso. Mereka menceritakan sejak kedatangan Jessica hingga kematian Wayan Mirna Salihin akibat nenggak kopi bersianida.
Jessica hadir lebih awal di kafe, lalu memesan meja 54. Dia sempat pergi sebelum akhirnya kembali datang ke kafe. Dalam rekaman CCTV terlihat paper bag sengaja diletakan Jessica di atas meja.
Resepsionis Kafe Olivier, Aprilia Cindy merupakan orang yang pertama menyambut kedatangan Jessica. Kala itu Jessica memesan tempat untuk berempat di area no smoking.
Jaksa sempat bertanya mengenai posisi paper bag dan luas sofa yang ditempati Jessica bersama Wayan Mirna Salihin dan Hani. Menurut Cindy, sofa cukup besar untuk menaruh barang bawaan.
"Paper bag ditaruh di atas meja. Sofanya itu setengah lingkaran," kata Cindy saat bersaksi dalam persidangan pembunuhan Mirna, Rabu (20/7).
Lalu, Cindy juga sempat ditanya oleh hakim, "Apakah saudara tahu kalau pemesan itu belum ada, kopi sudah lengkap siap saji ada di meja tersebut?" tanya hakim lagi.
"Tidak lazim," jawab Cindy.
"Tamu yang datang ke Olivier, biasanya kalau temannya datang disajikan saat temannya datang, biasanya 'tadi saya sudah pesan kopi loh, tapi dikeluarkan tunggu teman saya datang' kecuali dia datang pesan minuman buat konsumsi dia sendirian," tambahnya.
Sedangkan Marlon server di kafe memberi kesaksian saat dirinya mengantarkan dua gelas koktail. Di meja itu selain Jessica juga ditempati oleh Mirna dan Hani.
"Kopinya masih utuh belum diminum, hanya berbeda sedotannya sudah di dalam tapi pembungkus bibirnya masih dibungkus. Biasanya standar harus ada sedotan di luar. Jadi kalau standarnya, sedotan masih utuh dengan bagian bibir ditutup tapi belum masuk ke dalam gelas," jelasnya.
Setelah itu Jessica langsung meminta bukti close bill. Ini yang dirasa agak janggal karena tak biasanya pesanan dibayar padahal belum semua tersaji.
"Pas close bill saat minuman belum tersaji saya nanya jessica, 'kenapa close'? Dia bilang saya mau traktir teman-teman saya, terus saya bilang 'minumannya belum semua siap saji' dia bilang 'tidak apa-apa', terus dia langsung bayar ke kasir," bebernya.
Hakim sempat bertanya ke Marlon selama Jessica berada di kafe, adakah terlihat berbincang dengan pegawai lainnya. Baik itu kasir, barista atau pelayan.
"Adakah secara khusus terdakwa pesan minum berbisik atau memberikan pesan kepada saudara atau yang lain?" tanya hakim.
"Tidak dengan saya, tapi enggak tahu dengan yang lain. Bahwa ini saya katakan sejujur-jujurnya," jawab Marlon.
Hakim kemudian kembali bertanya soal sosok Agus Triyono. Agus diketahui orang yang meracik kopi es Vietnam yang dipesan Jessica untuk Mirna. hakim juga bertanya mengenai Rangga, barista di kafe tersebut. Sejauh ini tak ada petunjuk nama-nama itu terlibat dalam pembunuhan.
Kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan yakin kliennya tidak bersalah, apalagi sampai menuangkan racun ke dalam kopi yang diminum Mirna. Keyakinan itu diakuinya usai melihat rekaman CCTV dan mendengar langsung kesaksian para karyawan kafe tersebut.
"Dari fakta-fakta baik saksi maupun CCTV sama sekali tidak terlihat, bahkan saksi dengan tegas menyatakan tidak melihat jelas Jessica menaruh sesuatu ke dalam gelas. Saksi tidak melihat Jessica memasukkan pippet ke dalam gelas, saksi tidak melihat apapun ke dalam gelas," kata Otto saat sela-sela sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (20/7).
Otto mengungkapkan ada beberapa bukti-bukti yang terlewatkan oleh para penyidik, salah satunya mengenai pippet yang dipakai Mirna untuk mengaduk kopi tidak ditunjukkan ke persidangan. Bagi dia, bukti tersebut merupakan unsur penting demi mengungkap kasus tersebut.
"Nah yang lebih aneh lagi sebenarnya pippetnya ke mana? Padahal kan ini unsur penting, dibicarakan ada pippet tapi kok enggak disita? Tadi saya tanya kepada jaksa kan di mana itu, tapi enggak ada," ujarnya.
Bagi Otto, proses pembuktian sepenuhnya dibebankan kepada JPU. Sehingga jaksa wajib menunjukkan sejumlah barang bukti pendukung telah terjadinya pembunuhan.
"Kita kan begini jaksa yang bertugas membuktikan dakwaannya, kalau kami tak perlu membuktikan dia tidak bersalah. Beban pembuktian di tangan jaksa. Kita hanya defense. Kalau dia ajukan bukti negatif, kita ajukan bukti positif. Kalau sekarang semuanya sudah positif apalagi yang mau diceritakan? Saksi itu sendiri yang menjelaskan kejadian Jessica terbukti tidak berbuat apa-apa," pungkasnya.
-
Kapan Jessica Mila mulai berakting? Tahun 2002 menjadi awal dari karier aktingnya ketika ia membintangi sinetron CINTA SMU, walaupun pada saat itu usianya baru 10 tahun.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Siapa yang diajak Tissa Biani keliling Jogja? Kali ini dia ngajak temen dari Surabaya, Dul, buat keliling Jogja bareng-bareng.
-
Kapan Jessica Mila hamil? Momen romantis Jessica Mila dan Yakub Hasibuan ini terekam sekitar satu minggu yang lalu, di saat itu, menantu dari Otto Hasibuan ini sedang hamil.
-
Kapan Jessica Tanoesoedibjo menjalani pemotretan maternity? Pemotretan ini dilakukan pada September 2023, seperti yang terlihat di laman Instagramnya.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
Baca juga:
Kubu Jessica cecar saksi, bukti kopi yang disita tak berwarna kunyit
Kuasa hukum Jessica sebut bisa saja Sianida berasal dari air di teko
Ayah Mirna sebut masih banyak CCTV yang belum ditayangkan di sidang
Cicipi kopi sianida, manajer Olivier Devi bilang 'wah parah ini'