Jessica Iskandar Kenang Kebaikan Sang Ayah yang Tak Pernah Marah
Bagi Jessica, ketulusan dan kesabaran ayahnya menjadi pelajaran berharga dalam hidupnya.
Jessica Iskandar mengenang sosok ayahnya, Hardi Iskandar, yang telah berpulang pada usia 74 tahun. Ia menggambarkan ayahnya sebagai pribadi yang luar biasa, yang tidak pernah sekalipun memarahinya.
"Kalau buat aku sih sosok papa itu luar biasa ya. Aku mungkin satu-satunya anak yang nggak pernah dimarahin sama seorang ayah itu aku," ungkap Jessica saat ditemui di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (31/12/2024).
Bagi Jessica, ketulusan dan kesabaran ayahnya menjadi pelajaran berharga dalam hidupnya. Ia merasa selalu diterima dan didukung, meskipun ia pernah melakukan kesalahan.
"Jadi mau ngelakuin hal apapun, yang salah, tetap diterima, dirangkul, tetap disupport. Jadi dari kecil aku nggak pernah yang namanya dimarahin sama papa. Aku belajar banyak banget kasih sayang, kesabaran, dari papa itu luar biasa. Jadi aku merasa bener-bener seperti putri kecilnya papa," kenangnya.
Derita Akibat Komplikasi
Jessica membagikan kisah tentang kasih sayang tanpa syarat yang selalu diberikan oleh ayahnya hingga akhir hayatnya. Meskipun ia pernah melakukan kesalahan yang membuat malu keluarga, sang ayah tetap menunjukkan dukungan dan kasih sayangnya.
"Memang dari kecil papa selalu sayang banget sama aku, sampai aku besar pun, sampai aku kadang bikin salah, bikin malu keluarga, bikin apapun itu, papa masih nerima aku," ungkap Jessica dengan penuh emosi.
Hardi Iskandar diketahui telah berjuang melawan berbagai penyakit sejak usianya yang ke-40. Jessica menjelaskan bahwa kesehatan ayahnya telah menurun selama bertahun-tahun, dan penyakit yang dideritanya pun semakin bertambah.
"Sakitnya udah banyak banget. Kebetulan papa itu dari usia 40 tahun udah banyak penyakitnya," kata Jessica.
Penyakit yang dialami oleh Hardi mencakup diabetes, masalah jantung, kolesterol tinggi, hipertensi, stroke, serta komplikasi lainnya seperti gangguan ginjal, paru-paru, dan empedu. Meskipun dalam kondisi sulit, Hardi tetap berusaha untuk menjalani pengobatan.
"Dimulai dari diabetes, merambat ke jantung, kolesterol, darah tinggi, stroke, terus yang baru-baru ini sakitnya tambah lagi ke ginjal, ke paru-paru, ke empedu. Sama ke stroke lagi. Emang sakitnya udah lama. Tapi tetep berusaha berobat," jelas Jessica.
Di saat-saat terakhir, kondisi Hardi semakin memburuk. Jessica merasa iba melihat ayahnya yang tidak lagi bisa berjalan dan harus dibantu untuk bergerak.
"Terakhir-terakhir juga sudah nggak bisa jalan. Kalau jalan mesti dibopong, keadaannya udah lemas. Terakhir tertidur itu udah diinfus, udah disuapin. Jadi nggak sadar keadaannya, emang udah kasihan banget," ujarnya.
Sering Mengeluh Kelelahan Akibat Penyakit yang Dideritanya
Jessica juga berbagi cerita mengenai ayahnya yang sering mengeluh kelelahan akibat penyakit yang dideritanya selama bertahun-tahun. Hardi bahkan mengungkapkan keinginannya untuk kembali kepada Sang Pencipta.
"Almarhum mungkin sekitar beberapa tahun terakhir udah mengeluh gitu. Udah capek, nggak kuat, mau pulang," ungkap Jessica.
Pada hari Sabtu, 28 Desember 2024, Hardi menghembuskan nafas terakhirnya saat tidur. Kepergiannya meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga, namun mereka berusaha untuk menerima dengan ikhlas.
"Kami sebagai keluarga, terutama anak, ngelihatnya kasihan. Sakitnya luar biasa, karena udah macam-macam obatnya yang diminum banyak banget," jelas Jessica.