Rapat dengan Jokowi, Sutiyoso beberkan kelemahan BIN atasi terorisme
BIN memiliki banyak informasi soal terorisme. Tetapi, BIN tidak mampu melakukan penangkapan atau pun pencegahan.
Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Sutiyoso enggan dibilang bila pihaknya gagal atau kecolongan soal aksi terorisme di Sarinah, Thamrin, Jakarta. Bang Yos atau biasa disapa itu menegaskan, BIN sebetulnya sudah melakukan pendeteksian terhadap aksi-aksi terorisme.
"Sudah bisa mendeteksi, memang ada kelemahan hukum yang kita tidak bisa menindaklanjuti, ini yang mau kita luruskan ini," kata Bang Yos di Istana, Jakarta, Kamis (21/1).
Bang Yos menambahkan, BIN memiliki banyak informasi soal terorisme. Tetapi, kata dia, BIN tidak mampu melakukan penangkapan atau pun pencegahan lantaran terganjal belum adanya payung hukum.
Oleh karena itu, dalam rapat terbatas dengan Presiden Jokowi soal pencegahan terorisme yang digelar hari ini, BIN akan menyampaikan kelemahan-kelemahannya. Yang mana BIN sudah mendapatkan informasi soal terorisme tetapi tidak dapat melakukan pencegahan atau penangkapan.
"Ini didiskusikan, mungkin berbeda-beda, kita mempersatukan itu kan, BIN hambatannya kayak apa, kepolisian kayak apa, nanti kan bisa dirumuskan lagi, nanti setelah rapat," jelasnya.
Seperti diketahui, pemerintah mewacanakan melakukan revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Kepala BIN Sutiyoso mengusulkan agar pihaknya diberi tambahan kewenangan untuk melakukan penangkapan. Tetapi, usulan Sutiyoso ini banyak menuai kritik dari sejumlah kalangan.
Baca juga:
Kontroversi BIN minta wewenang tangkap dan tahan teroris
Pro kontra revisi UU Teroris dan kewenangan BIN menangkap teroris
Revisi UU Terorisme, Wapres JK janji segera bahas usulan Bang Yos
PPATK cium dana asing, Ruhut dukung revisi UU Terorisme
Politisi PKS: Revisi UU atau Perppu Teroris belum mendesak
'Revisi UU Terorisme jangan buat orang kumpul diciduk seperti dulu'
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Kenapa revisi UU Kementerian Negara dibahas? Badan Legislasi DPR bersama Menpan RB Abdullah Azwar Anas, Menkum HAM Supratman Andi Agtas melakukan rapat pembahasan terkait revisi UU Kementerian Negara.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana caranya untuk memperkuat ideologi bangsa agar terhindar dari infiltrasi ideologi yang mengarah pada aksi terorisme? “Semua sila-silanya harus masuk ke hati. Namun, selama ini yang dirasa Pancasila hanya sekadar pengetahuan kognitif, belum menjadi belief system ke hati yang paling dalam, maka tanamkan itu dan insyaallah nilai-nilai yang tidak sesuai di hati akan terhindar dengan sendirinya,” ucapnya.
-
Apa saja bentuk bantuan yang diberikan pemerintah kepada korban terorisme? Pemerintah dalam hal penanganan dan pemulihan korban terorisme bersinergi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), berupaya optimal untuk menerapkan kebijakan sensitif korban.