Ratusan keluarga korban Lion Air JT 610 datangi RS Polri jalani proses antemortem
Salah satu posko antemortem didirikan Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta. Posko itu dipadati keluarga korban pesawat Lion Air JT-610. Mereka menunggu kejelasan nasib sanak keluarganya.
Salah satu posko antemortem didirikan Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta. Posko itu dipadati keluarga korban pesawat Lion Air JT-610. Mereka menunggu kejelasan nasib sanak keluarganya.
Salah satunya ada dari keluarga besar Lydia Shahab. Dia sedang menanti kabar terakhir adik kandungnya yang bernama Cosa Rianda Shahab.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
"Adik saya salah satu korban Lion Air," ucap dia ketika ditemui di lokasi, Selasa (30/10).
Lydia menjelaskan, adiknya berkerja di salah satu perusahaan Timah di Bangka. Setiap dua minggu pulang ke rumahnya di kawasan Kemayoran, Jakarta.
Dia melanjutkan, sang adik Senin kemarin kembali ke Pangkal Pinang. Namun, nahas pesawat yang ditumpangi mengalami kecelakaan. Kabar itu diperolehnya sekira pukul 09.15 WIB.
"Awalnya saya tidak percaya tapi di manifest nama-nama penumpang ada nama Cosa. Kemudian, di kontak juga tidak aktif. Kemudian pukul 10.00 WIB teman adik saya memastikan bahwa benar adik saya turut jadi korban," ujar dia.
Hari ini, Lydia mengikuti proses antemortem. Dia menyerahkan sejumlah data-data pendukung dan informasi mengenai ciri-ciri fisik adiknya tersebut.
"Ditanyakan tinggi badan, berat badan, warna rambut dan sidik jari. Terus ditanya pada saat berangkat pakai baju, dan sepatu apa," terang dia.
Tak cuma itu, tadi Tim DVI juga telah mengambil sampel darah ayahnya. Dia berharap data-data tersebut dapat membantu proses indentifikasi jenazah adiknya.
"Semoga cepat ditemukan supaya jenazah segera dibawa ke Pangkal Pinang untuk dimakamkan di sana," tandas dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Baca juga:
Keluarga korban Lion Air JT 610 bergeser dari Soekarno-Hatta ke Halim
Pusat krisis kecelakaan Lion Air di Halim beroperasi hingga Jumat
Selasa pagi, Tim SAR kembali temukan potongan tubuh manusia di perairan Karawang
Basarnas temukan benda mirip busa diduga milik Lion Air JT 610
Dokter forensik dari 3 universitas dilibatkan bantu identifikasi korban Lion Air
Jaksa Dodi tumpangi Lion Air JT610 ke Pangkalpinang usai jenguk anak istri