Ratusan TNI & Polisi evakuasi 2 pencuri yang dikepung warga
Polisi kesulitan membawa tersangka karena warga yang kesal mencoba ingin menghakimi kedua pelaku yang hendak curi mobil.
Ratusan anggota TNI dan Polri diturunkan untuk mengevakuasi dua pelaku pencurian kendaraan bermotor atau curanmor yang bersembunyi di rumah warga di Kampung Cimuntir, Kabupaten Sukabumi. Polisi dan TNI terpaksa turun tangan karena warga sudah tampak beringas.
"Sebelum dievakuasi, kami sempat bernegosiasi dengan warga yang sudah mulai bringas dan ingin menghakimi kedua pelaku pencurian tersebut," kata Kapolres Sukabumi, AKBP Asep Edi Suheri seperti dikutip dari Antara, Rabu (1/10).
Kapolres mengakui kesulitan mengevakuasi kedua tersangka karena jumlah massa terus bertambah dan baru bisa ditenangkan setelah Wakil Bupati Sukabumi dan tokoh sekitar turun tangan untuk menenangkan massa.
Evakuasi yang dilakukan petugas gabungan ini untuk menyelamatkan kedua tersangka yang diketahui bernama Awong Bin Amoy (30) warga Kecamatan Surade dan Yusuf Bin Deni warga Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi dari kepungan ratusan warga Desa Cikelat, Kecamatan Cisolok yang hendak menghakiminya.
Bahkan, saat dikeluarkan oleh pihak kepolisian dari rumah yang dijadikan tempat persembunyian kedua tersangka ini, kepolisian kesulitan membawa tersangka karena warga yang kesal terus mencoba ingin menghakimi kedua pelaku yang hendak mencuri mobil Mitsubishi L-300 mili Dedi warga sekitar.
Akhirnya nyawa kedua tersangka bisa diselamatkan setelah dimasukan ke mobil Pengendali Massa (Dalmas) Polres Sukabumi dan langsung dibawa ke Mapolres Sukabumi untuk diperiksa terkait pencurian tersebut. Untuk mengantisipasi terjadinya amuk massa ini pihak kepolisian membagi ratusan anggotanya yang tengah menjaga rapat paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Sukabumi.
"Kami masih menyelidiki kasus pencurian kendaraan bermotor ini dan tengah memeriksa keduanya, saat ini kondisi warga sudah kondusif," tambahnya.
Sementara, Dedi pemilik rumah yang dijadikan tempat bersembunyi kedua pelaku mengaku awalnya ia mendapat telepon dari menantunya yang bernama Usep mengabarkan ada dua orang yang tepergok hendak mencuri mobilnya jenis pikap L-300. Selain itu, dirinya juga sempat duel dengan kedua tersangka yang sebelumnya menghadang laju sepeda motor yang digunakan tersangka dengan menggunakan bambu.
Setelah diperiksa, dari dalam tasnya ditemukan gunting besar, kunci letter T dan senjata tajam. Warga yang mengetahui ada pencuri mobil langsung berdatangan ke rumah Dedi dan meminta agar kedua tersangka dikeluarkan untuk dihakimi oleh warga yang kesal dengan aksi pencurian yang marak terjadi di daerah ini.
"Warga di sini sudah kesal dengan aksi pencurian yang marak terjadi, bahkan jika warga tidak ditahan dan lolos masuk ke rumah saya, dipastikan keduanya bisa meninggal dunia dihakimi warga yang geram dengan ulah keduanya," katanya.
Wargapun melampiaskan kekesalannya dengan membakar sepeda motor milik tersangka merk Suzuki Satria FU dan membuangnya di sekitar lokasi kejadian.