Ratusan Warga di Lebak Mengungsi Akibat Banjir Luapan Sungai Cimoyan
Ratusan warga sejumlah desa di Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengungsi akibat banjir di daerah itu setelah air Sungai Cimoyan meluap.
Ratusan warga sejumlah desa di Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengungsi akibat banjir di daerah itu setelah air Sungai Cimoyan meluap.
"Kami belum bisa memastikan jumlah pengungsi, karena masih melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir," kata Kepala Seksi Penanganan dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Sumardi di Lebak dilansir Antara, Kamis (3/12).
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Bagaimana bentuk Batu Wongwongan Lebak? Batu Wongwongan diketahui memiliki ciri unik, yakni berbentuk Yoni tanpa cerat, serta terdiri dari masing-masing muka di setiap sisi yang memiliki kepala arca dan berhias rambut anting-anting dengan kondisi yang telah usang.
-
Siapa yang terkena dampak banjir bandang? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Bagaimana cara mencegah banjir bandang? Untuk mengurangi risiko banjir bandang, langkah-langkah dapat diambil seperti membangun tanggul atau bendungan untuk menahan air, membuat daerah resapan air agar tanah dapat menyerap air dengan baik, dan juga membuat saluran air yang baik untuk mengalirkan air dengan lancar dan mencegah banjir.
Para pengungsi itu menempati rumah kerabat maupun saudara yang tidak terdampak banjir sambil menunggu air surut. Warga yang mengungsi itu terdiri dari anak-anak hingga usia lanjut dan terpenuhi kebutuhan makanan.
BPBD Banten bersama TNI, Polri, relawan, aparat kecamatan dan desa fokus melakukan evakuasi dan penyelamatan korban yang terjebak banjir. Petugas melakukan penyisiran di pemukiman padat warga agar tidak terbawa arus air banjir dengan menggunakan perahu karet serta pakaian pelampung.
Namun, sejauh ini BPBD Banten belum menerima laporan korban jiwa akibat banjir di Kabupaten Lebak.
"Kami belum membuka dapur umum dan posko pengungsian, karena kosentrasi pada penyelamatan itu," katanya.
Menurut dia, banjir yang melanda pemukiman Desa Cikeusik, Ciruji dan Lebak Keusik, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, terjadi sejak Rabu malam hingga Kamis siang ini belum surut.
Ketinggian air antara 40 centimeter hingga 1,5 meter setelah meluapnya Sungai Cimoyan menyusul curah hujan dengan intensitas sedang dan ringan yang berlangsung cukup lama hingga lebih dari 12 jam.
Saat ini, kata dia, BPBD Banten mengutamakan penyelamatan masyarakat terdampak agar bisa tertangani dengan baik.
"Kami bekerja keras dengan melibatkan instansi terkait untuk membantu warga Kabupaten Lebak yang dilanda banjir," katanya.
Sementara itu, Yadi, seorang warga Desa Keusik Kabupaten Lebak mengaku dirinya bersama anggota keluarga sejak malam hingga kini belum kembali ke rumah karena banjir belum surut.
Beruntung, kata dia, dia mendapatkan bantuan makanan dari pemerintah kecamatan setempat. "Kami tinggal di sini hanya pakaian yang melekat di badan, karena banjir pada dini hari begitu deras air sungai, sehingga tidak bisa menyelamatkan lumbung pangan, uang simpanan dan surat-surat berharga, " katanya.
(mdk/ray)