Buntut Rombongan Pesilat Bacok Warga di Lamongan, Para Orang Tua Menangis Sesali Perbuatan Anaknya
Mereka menyerang warga secara acak saat melintas jalan raya
Mereka menyerang warga secara acak saat melintas jalan raya
Buntut Rombongan Pesilat Bacok Warga di Lamongan, Para Orang Tua Menangis Sesali Perbuatan Anaknya
Rombongan pesilat melakukan konvoi motor melintasi sejumlah jalan raya di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur pada Selasa (27/2/2024). Aksi konvoi itu diwarnai kericuhan hingga menyebabkan sejumlah warga terluka.
Kronologi Kejadian
Saat melintas di Desa Banjarmadu, Kecamatan Karanggeneng, sejumlah pesilat menyabetkan senjata tajam yang dibawanya secara tiba-tiba. Akibatnya, tiga warga yang berada di sekitar lokasi konvoi pun terluka. Mereka kemudian dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
Mengutip Enam+ Liputan6.com, Bambang, warga Desa Banjarmadu merasa terganggu dan takut dengan adanya konvoi pesilat.
"Warga sedang di jalan bisa kena sabetan (sajam) karena (pesilat) ngawur menyabetnya," ujarnya.
Pada hari kejadian, aparat Polres Lamongan berhasil mengamankan sejumlah oknum pesilat yang diduga provokator kericuhan. Mereka dibawa ke Mapolres Lamongan beserta barang bukti sejumlah senjata tajam, salah satunya celurit.
Situasi kericuhan rombongan pesilat di Lamongan bisa disaksikan melalui video ini.
Tindak Lanjut
Keesokan harinya, Rabu (28/2/2024), pihak Polres Lamongan memanggil orang tua para pesilat. Polres Lamongan mempertemukan para pesilat dan orang tuanya dalam sebuah ruangan. Pada kesempatan tersebut, para pesilat yang mayoritas terdiri dari usia pelajar diminta untuk meminta maaf kepada orang tuanya.
Mereka juga menyatakan ikrar tidak akan mengulangi perbuatan yang merugikan orang lain dan melanggar hukum. Ikrar itu dinyatakan melalui surat resmi yang ditandatangani orang tua masing-masing.
Rombongan Pesilat Rusuh di LamonganOrang Tua Menangis
Pada pertemuan di Mapolres Lamongan itu suasana sontak menjadi penuh haru biru. Para pesilat yang terlibat konvoi dan rusuh di Desa Banjarmadu meminta maaf secara serempak kepada orang tua masing-masing. Mereka bersimpuh di hadapan orang tuanya.
Melihat anak di hadapannya bersimpuh dan meminta maaf, tangis para orang tua khususnya ibu-ibu pun pecah tak terbendung. Mereka menyesali perbuatan anaknya, tetapi juga memaafkan apa yang sudah telanjur dilakukan anak-anaknya.