Pesilat Remaja di Gresik Tewas saat Duel, Pelatih dan Wasit Jadi Tersangka
Pelatih yang menjadi lawan tanding korban dan wasitnya dijerat dengan pasal penganiayaan.
Polisi menetapkan pelatih dan wasit sebagai tersangka kasus tewasnya RNH (17), seorang pesilat di Gresik, Jawa Timur. Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan seseorang meninggal dunia.
Pesilat Remaja di Gresik Tewas saat Duel, Pelatih dan Wasit Jadi Tersangka
Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengungkapkan, dua tersangka berinisial B (26) dan H (26).
"Kami sudah menetapkan dua orang menjadi tersangka yaitu B selaku pelatih yang latih tanding dan menendang dada korban dan H selaku wasit sekaligus pelatih yang bertanggung jawab latihan tersebut. Keduanya berasal dari Lamongan," ujarnya Rabu (8/11).
"Kedua tersangka itu dijerat Pasal 351 Ayat (3) KUHPidana tentang penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia," tambahnya.
Ia mengungkapkan, tim forensik RSUD Ibnu Sina Gresik sudah selesai melakukan autopsi terhadap korban. Hasilnya, ada luka memar di dada bagian kiri dan kepala bagian belakang warga Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, di Desa Dalegan, Panceng, Gresik itu.
"Memang (ditemukan) ada luka memar di dada bagian kiri dan kepala bagian belakang," ucapnya.
Diketahui, seorang pesilat tewas seusai sambung atau duel dengan pelatihnya. Pesilat berinisial RNH (17) warga Paciran, Lamongan ini tewas seusai duel di Desa Dalegan, Panceng, Gresik. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (5/11) malam, sekitar pukul 21.00 WIB. Korban saat itu berlatih dengan teman seperguruan di halaman salah satu sekolah.
Sebelum latihan, pelatih sudah menanyakan kepada seluruh peserta barangkali ada yang sakit. Baik korban dan belasan pesilat lainnya, mengatakan tidak ada siswa yang mengeluh sakit. Latihan dilanjutkan hingga sesi terakhir sekira pukul 23.30 WIB, berupa sesi sabung atau duel antarsiswa.
Namun, karena saat itu korban tidak menemukan pasangan duel, korban pun berlatih duel dengan pelatihnya. Duel itu dilakukan tanpa alat pengamanan. Mulanya korban menyerang lebih dulu dengan pukulan tangan kosong.
Setelah itu, sang pelatih menyerang balik dengan satu kali tendangan pada bagian dada korban hingga langsung jatuh telentang ke tanah dan pingsan. Pelatih dan siswa lain berupaya memberikan pertolongan pertama namun kondisi korban semakin lemas. Hingga akhirnya, korban dinyatakan meninggal dunia.