Ratusan warga dirawat akibat debu letusan Gunung Sinabung
Mereka mengalami penyakit infeksi saluran pernapasan akut, gatal-gatal, iritasi atau merah pada mata, hipertensi dll.
Ratusan warga Karo dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabanjahe, akibat pengaruh debu vulkanik letusan Gunung Sinabung yang terjadi Minggu (15/9) sekitar pukul 02.51 WIB. Ratusan pengungsi yang dirawat tersebut, mengalami penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), gatal-gatal, iritasi atau merah pada mata, hipertensi dan penyakit lainnya.
Penduduk yang banyak terkena ISPA tersebut, adalah warga Berastagi, karena di daerah itu, debu vulkanik bercampur belerang cukup tebal yang diterbangkan angin kencang. Selain itu, kota Berastagi jarak tempuhnya dengan Gunung Sinabung hanya sekitar 11 kilometer, sedangkan dari Kabanjahe,Ibu kota Kabupaten Karo kurang lebih 22 kilometer.
"Kota Berastagi saat terjadinya letusan gunung berapi itu, kelihatan memutih dan sebagian rumah dan toko (ruko) tutup. Para pengendara mobil pribadi, sepeda motor, masyarakat, pelajar SD, SMP dan SMA menggunakan masker pengamanan penutup mulut," ujar Koordinator Humas Bencana Gunung Sinabung, Jhonson Tarigan seperti dikutip dari Antara, Kamis (19/9).
Gunung Sinabung yang berada di wilayah Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera utara, Selasa (17/9) sekitar pukul 12.13 WIB meletus lagi dan memuntahkan debu vulkanik mencapai setinggi lima kilometer. Sebelumnya, letusan pertama yang terjadi di Gunung Sinabung, Minggu (15/9) sekitar pukul 02.51 WIB dan tidak ada korban jiwa dan luka-luka pada peristiwa tersebut.
Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meningkatkan statusnya dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) sejak pukul 03.00 WIB.