Hampir Sebulan Pascabanjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 10 Korban Belum Ditemukan
Sebanyak 10 orang korban banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi, Sumbar hingga kini, Rabu (5/6), belum ditemukan.
Sebanyak 10 orang korban banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar) yang terjadi pada Sabtu (11/5), lalu hingga kini, Rabu (5/6), belum ditemukan.
Hampir Sebulan Pascabanjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 10 Korban Belum Ditemukan
Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Ilham mengatakan, kesepuluh korban yang belum ditemukan adalah warga Kabupaten Tanah Datar.
Pencarian korban tidak seintensif hari-hari sebelumnya dan lebih banyak dilakukan keluarga korban. "Karena sudah lebih dari 20 hari pencarian tidak seintensif kemarin. Tim yang mencari bukan tim gabungan seperti sebelumnya," ujarnya dihubunggi merdeka.com, Rabu, (5/6).
Dia mengatakan, karena sudah lebih dari 20 hari pascakejadian, pihaknya berharap ada keikhlasan dari keluarga yang ditinggalkan.
"Kita berharap keikhlasan dari keluarga yang ditinggalkan, kalau sudah ada keikhlasan dari keluarga, pencarian akan kita hentikan, karena waktunya sudah lebih dari 20 hari," ujarnya.
Hingga hari ini total 63 orang sudah ditemukan meninggal dunia.
"Tiga di antaranya belum teridentifikasi. Dan 10 orang masih belum ditemukan," sebutnya.
Sementara pengungsi masih ada di Kabupaten Tanah Datar. Kondisi di lokasi diupayakan kembali pulih dan beraktivitas. "Data kemarin masih ada 2.000-an, hari ini kita kembali lagi ke sana untuk mengupayakan agar pengungsi kembali pulih," sebutnya.
Kebutuhan logistik pengungsi selama 14 hari ke depan dilaporkan masih aman. "Untuk kebutuhan logistik masih aman, kalau pengungsi ini kembali rumah mereka akan kita pasok dengan kebutuhan makanan," tuturnya.
Diketahui, banjir bandang dan lahar dingin yang terjadi pada Sabtu, (11/5) lalu berdampak parah pada dua kabupaten yakni, Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. Selain itu ada dua daerah lagi yang terdampak, yakni Kota Padang Panjang dan Kabupaten Padang Pariaman.