Rayakan Bulan Bung Karno, Pramono Anung dan Sekjen PDIP Gowes di Yogyakarta
Untuk menyampaikan pesan Bung Karno saat masa pandemi Covid-19, Pramono dan Hasto bersepeda guna mengajak masyarakat menjaga kesehatan.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo dan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merayakan Bulan Bung Karno di Daerah Istimewa (D.I) Yogyakarta. Untuk menyampaikan pesan Bung Karno dan di masa pandemi Covid-19, keduanya bersepeda guna mengajak masyarakat menjaga kesehatan.
"Bung Karno mengatakan Men Sana in Corpore Sano, dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Mari rayakan Bulan Bung Karno dengan menjaga kesehatan kita, dengan cara apapun yang bisa kita lakukan, khususnya di masa pandemi ini," kata Pramono dikutip dari siaran persnya, Sabtu (5/6).
-
Siapa yang menarik Pramono Anung ke hadapan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Kapan Bregada Keraton Yogyakarta bertempur melawan VOC? Salah satunya adalah pertempuran Keraton Yogyakarta melawan VOC di Jenar pada tahun 1951.
-
Bagaimana Prabowo disambut di Pondok Pesantren Cipasung? Prabowo dan rombongan mendapat sambutan yang meriah dari pengasuh dan pimpinan ponpes, serta santriwan dan santriwanti.
Kendati begitu, dia mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan selama berolahraga agar tak terpapar virus corona. Mulai dari, memakai masker, mencuci tangan dengan rajin, dan menjaga jarak aman.
Pramono dan Hasto memulai bersepeda dari Jalan Sudirman, Yogyakarta bersama sejumlah rekan kerja dan kolega di PDIP. Mereka berkeliling Yogyakarta sampai melewati Bendungan Ancol di Kalibawang, untuk mengarah kembali ke titik awal.
"Lumayan, ditargetkan 102 kilometer total jaraknya," ucap Hasto.
Menurut dia, Yogyakarta merupakan bauran sempurna sebagai kota revolusi, kota kebudayaan, pendidikan, dan pusat pengembangan kebudayaan Jawa. Sepanjang perjalanan, Hasto dan peserta rombongan melihat langsung bagaimana Yogyakarta mengedepankan nilai-nilai kultural penuh dengan kreativitas dan daya cipta.
"Hidup dalam tradisi kebudayaan ini membuktikan bagaimana Pancasila hidup dalam keseharian masyarakat Yogya. Masyarakatnya sangat toleran dan bergotong royong," ujarnya.
Hasto juga mengatakan bahwa keindahan Yogyakarta tersebut sejalan dengan nilai 'memayu hayuning bawana', yang beresensi menjaga keseimbangan jagad raya. Oleh sebab itu, dia menilai keindahan alam di Yogyakarta harus dijaga agar kehidupan manusia tidak rusak.
"Esensinya kira-kira sama dengan bagaimana kita harus menjaga kesehatan tubuh kita lewat asupan gizi yang baik serta ditambahi aktivitas seperti berolahraga. Sehingga tubuh kita pun tetap sehat," jelasnya.
Hal ini, kata dia, sejalan dengan yang disampaikan Bung Karno melalui semboyan men sana in corpore sano. Dia menyebut semboyan ini mengingatkan bangsa Indonesia menjaga spirit sehat diri.
"Sehingga akan selalu siap serta mampu membangun Indonesia Maju," tutur Hasto.
Baca juga:
Hari Pancasila, Sekjen Gerindra Ingatkan Pesan Soekarno Soal Persatuan Bangsa
Datangi Bekas Penjara Soekarno, Risma Sebut Jangan Melupakan Sejarah
PDIP: Hadir ke Desa Antitesa Politik Elektoral Berbasis Popularitas Semata
Bulan Bung Karno, Megawati Minta Kader Turun ke Desa dan Gerakan Warga
Peresmian Patung Bung Karno, Gubernur Lemhanas Cerita Konsepsi Sang Proklamator