Razia persembunyian PSK Dolly, pasangan mesum ikut diciduk
Setidaknya ada 20 orang terjaring razia di tempat kos yang dicurigai sebagai tempat persembunyian para PSK.
Meski resmi-diberangus Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini pada Juni 2014 lalu, eks lokalisasi Gang Dolly dan Jarak di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan masih beroperasi. Hanya saja, aktivitas bisnis esek-eseknya tidak lagi secara terbuka, melainkan dengan cara sembunyi-sembunyi.
Untuk antisipasi, Satpol PP Kota Surabaya diback up TNI-Polri dan kecamatan setempat melakukan razia di eks lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara itu. Sasaran razia adalah rumah-rumah penduduk yang kini dijadikan tempat kos oleh PSK-PSK eks Dolly dan Jarak.
Dalam gelar operasi yustisi yang dilakukan Satpol PP Kota Surabaya Jumat pagi (30/1), setidaknya ada 20 orang terjaring razia di tempat kos yang dicurigai sebagai tempat persembunyian para PSK.
Bahkan, beberapa di antara yang diciduk petugas itu, ditengarai pasangan muda-mudi yang ditengarai tinggal satu atap tanpa surat nikah alias pasangan mesum.
"Tadi kita melakukan razia khusus di tempat-tempat kos yang ada di Gang Lebar, Jarak. Ada beberapa orang yang kita amankan. Mereka kita curigai sebagai PSK. Informasi ini (adanya PSK) juga kita ketahui dari laporan masyarakat," terang Kabag Ops Satpol PP Kota Surabaya, Dari di lokasi.
Kemudian, lanjut dia, saat menyasar Jalan Dukuh Kupang, petugas juga mendapati beberapa perempuan yang dicurigai juga sebagai PSK. "Yang kita amankan total ada 20 orang, di antaranya ada beberapa pasangan muda-mudi yang kita curigai pasangan mesum," katanya.
Dari melanjutkan, meski lokalisasi sudah resmi ditutup pemerintah, tapi kenyataannya, berdasarkan laporan masyarakat masih beroperasi.
"Razia ini akan kita lakukan secara continue. Memang tiap kali kita razia malam hari, wisma-wisma sudah tidak ada lagi. Tapi dari investigasi kita, mereka masih beroperasi secara terselubung. Makanya operasi kita ubah, pagi hari dan berhasil menjaring beberapa orang," akunya.
Untuk selanjutnya, kata Dari, mereka yang terjaring razia itu, akan dilakukan pendataan dan pembinaan.
"Untuk pasangan remaja, yang kita dapati tinggal satu atap di rumah kos, akan kita bina dan mengimbau orang tuanya untuk berhati-hati dan menjaga anaknya agar tidak berbuat tindak asusila," tegasnya.
Seperti diketahui, sebelum razia Satpol PP ini digelar, pihak Polda Jawa Timur menangkap dua mucikari Dolly dan Jarak, yang tengah mengantarkan dua PSK di salah satu hotel untuk bertransaksi dengan pelanggannya.
Bisnis esek-esek yang dijalankan dua mucikari ini, sudah modern. Mereka menawarkan PSK-PSKnya melalui Blackberry dan Tablet di pinggri-pinggir jalan.
Jika cocok dengan perempuan yang ditunjukkan, si mucikari langsung menghubungi PSKnya yang bersembunyi di tempat kos, lalu mengantarkannya ke hotel.
Harganya juga cukup fantastis, yaitu Rp 1,7 juta. Dengan pembagian, Rp 1 juta untuk mucikari, Rp 700 ribu untuk PSK-nya.