Rekan tewas ditusuk, driver GO-JEK tuntut nyawa dibalas nyawa
Mereka menuntut polisi mengusut tuntas kasus pembunuhan tersebut.
Ratusan driver GO-JEK menuntut pelaku penusukkan Septian alias Pian (23) driver GO-JEK yang tewas di Mall Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara dihukum seberat mungkin. Bahkan mereka menuntut pelaku penusukkan dihukum mati.
"Kami minta usut tuntas! Biadab. Teman kami itu cari uang. Nyawa teman saya kenapa dianggap murah? Mana pelakunya? Matiin aja sekalian sini," teriak salah seorang driver GO-JEK saat mengepung Mall Sunter, Rabu (9/12).
Sementara itu, Kapolsek Tanjung Priok AKBP TP Simangunsong yang berada di lokasi berusaha menenangkan massa. Simangunsong juga meminta ratusan driver GO-JEK untuk tidak membuat macet dan membubarkan diri.
"Tenang. Kalau begini kami bagaimana bisa menyelidiki! Kalian hanya bikin macet! Mengerti kalian. Pulanglah. Ini urusan polisi. Jangan ribut-ribut begini, pak. Masyarakat jadi terganggu. Pikirlah tenang," teriak Simangunsong.
"Hidup Gojek! Mati'in pembunuh kawan kita! Mati! Mati! Mati! Mati!" teriak driver GO-JEK yang lain.
Kabid Humas PMJ Kombes Pol Mohammad Iqbal menyatakan sebelum tewas setelah sempat mendapat perawatan di RS selama 30 menit. Namun, luka yang sangat dalam ditambah pendarahan membuat korban tidak mampu bertahan lama.
"Korban mendapatkan perawatan selama 30 menit dan akhirnya meninggal dunia akibat selaput paha kiri putus dan kehabisan darah," ujar Iqbal kepada wartawan di Jakarta, Rabu (9/12).
Pada tubuh korban terdapat luka sayat pada paha kiri dalam dekat kemaluan. Panjang luka mencapai 13 cm x lebar 10 cm dan luka tusuk paha kiri luar tusukan ke dalam 3 cm.