Rekomendasi IDAI Untuk Imunisasi Anak di Tengah Pandemi Covid-19
Imunisasi dapat ditunda paling lama satu bulan, kemudian harus segera diberikan bila kondisi sudah memungkinkan.
Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan anjuran rekomendasi imunisasi kepada anak, di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
"Sesuai dengan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan dan IDAI. Ditengah pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita untuk social distancing, maka melalui satgas imunisasi sudah mengeluarkan beberapa anjuran," ujar Ketua Bidang III PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Hartono Gunardi pada keterangan tertulis, Kamis (9/4).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah ISPA pada anak dengan imunisasi? Imunisasi adalah suntikan yang membuat tubuh anak menjadi lebih kuat melawan berbagai macam penyakit.Anak yang belum diimunisasi campak lebih berisiko menderita ISPA yang bisa berkembang menjadi penyakit paru-paru serius seperti pneumonia. Imunisasi DPT pun termasuk yang dapat melindungi anak dan balita dari penyakit difteri dan pertusis yang termasuk dalam ISPA.
-
Bagaimana cara virus menempel pada sel inang? Ekor merupakan bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat untuk menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang melekat di kepala ini umumnya terdiri atas beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan serat halus. Adapun pada virus yang hanya menginfeksi sel eukariotik, bagian tubuh ini umumnya tidak dijumpai.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana cara penyebaran virus campak? Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus, yang menyebar melalui tetesan pernapasan dan sangat menular.
-
Mengapa penting untuk memberikan imunisasi kepada anak? Imunisasi merupakan salah satu langkah penting dalam mencegah kehilangan pendengaran pada anak. Penyakit infeksi seperti campak, gondongan, dan rubella dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Oleh karena itu, vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella), serta vaksin meningitis dan influenza, sangat disarankan untuk melindungi anak dari infeksi yang dapat mempengaruhi pendengaran mereka.
Hartono menjelaskan, imunisasi kepada anak sangatlah penting, walaupun di tengah pandemi corona saat ini. Imunisasi anak harus tetap berjalan sesuai jadwal dari 0-18 bulan.
"Di tengah wabah Covid-19, imunisasi harus tetap berjalan di puskesmas, praktik dokter pribadi atau rumah sakit," kata Ia.
Akan tetapi, Hartono menambahkan jika penyebaran virus corona semakin meluas dan orang tua sudah tidak memungkinkan mengantarkan anaknya untuk imunisasi. Maka imunisasi dapat ditunda paling lama satu bulan, kemudian harus segera diberikan bila kondisi sudah memungkinkan.
10 Protokol Imunisasi Anak Saat Pandemi. Oleh sebab itu, IDAI telah menyusun protokol yang berlaku dalam melakukan Imunisasi kepada anak selama masa pandemi virus corona.
1. Diusahakan mengatur jadwal kedatangan, agar anak tidak banyak berkumpul terlalu lama.
2. Di wilayah dengan kasus Covid-19 yang cukup tinggi diusahakan ada petugas yang menanyakan apakah ada kontak dengan keluarga atau tetangga yang dirawat di RS karena Covid-19.
3. Apabila ada riwayat kontak, dijalankan sesuai prosedur yang telah ditentukan Kemenkes.
4. Apabila tidak ada kontak indikasi, imunisasi diberikan sesuai dengan jadwal.
5. Diusahakan ada petugas yang mengatur memisahkan antara anak yang sakit dan sehat yang akan diimunisasi, di ruang tunggu dan layanan yang berbeda.
6. Sediakan hand sanitizer atau bak cuci tangan dengan air yang mengalir.
7. Kursi ruang tunggu harus diatur sedemikian rupa, agar ada jarak antar penunggu 1-2 meter
8. Anak yang sudah bisa berjalan perlu dijaga, agar tidak berjalan mondar-mandir di ruang kesehatan.
9. Jauhi orang yang sedang batuk pilek
10. Kepada dokter yang berusia diatas 65 tahun dianjurkan tidak berhadapan dengan pasien. Tetapi membantu menyebarluaskan informasi tentang pencegahan Covid-19 dan hubungannya dengan program imunisasi melalui media sosial dan media lainnya.
Baca juga:
Perppu Corona: Pemerintah Kebal Hukum Kelola Rp 405,1 Triliun
Polri Sebut Angka Kejahatan Menurun Signifikan Selama Pandemi Covid-19
Kisah Guru WNI Bertahan Hidup di Amerika saat Covid-19, Rela Jadi Kurir Demi Makan
WHO Bantah Donald Trump Soal Tudingan Bias China
Perpres Belum Terbit, Iuran BPJS Kesehatan Masih Rp 160.000