Rekonstruksi Mayat dalam Karung di Bekasi, Pelaku Bunuh Korban dengan Gas 3 Kg
Daeng yang marah mengambil tabung gas elpiji 3 kilogram di sampingnya. Tabung gas melon dipakai untuk memukul kepala korban sampai terjatuh.
Penyidik Polda Metro Jaya dan Kejaksaan Negeri Bekasi menggelar rekonstruksi mayat dalam karung yang membuat geger Kampung Caman Raya Baru, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Identitas korban adalah Eljon Manik. Dalam kasus ini polisi menetapkan dua tersangka, yaitu SJ alias Daeng beserta pasangan kumpul kebonya, Wati.
Kanit 3 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Herman Edco mengatakan, ada 23 adegan yang diperagakan tersangka utama Daeng dalam kasus tersebut. Adegan ketika kedatangan korban pada Sabtu (2/3) pagi sampai saat mayat korban dibuang ke Kali Cibening yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi eksekusi.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan Poktan Bensor memulai kegiatan bertani di taman warga? Diceritakan oleh Subroto, Ketua Poktan Bensor, kegiatan bercocok tanam ini sudah dilakukan warga sejak tahun 2018.
"Adegan pertama sampai ketiga korban datang kemudian mengetuk pintu dan masuk ke dalam kediaman tersangka," kata Herman di lokasi rekonstruksi, Selasa (12/3).
Detik-detik pembunuhan diperagakan mulai adegan ke-4. Korban masuk ke dalam kamar untuk mengambil bayi yang sedang tidur bersama dengan Wati. "Mana anak yang bersama Wati," ujar korban yang ditirukan tersangka di dalam berita acara pemeriksaan.
Korban lalu mengambil bayi laki-laki berusia dua bulan lalu menggendongnya. Begitu keluar kamar, Daeng mencegat, keributan pun terjadi. Daeng melarang Jon Manik membawa bayi tersebut. "Ini urusan saya," ucap korban.
Daeng yang marah mengambil tabung gas elpiji 3 kilogram di sampingnya. Tabung gas melon itu dipakai untuk memukul kepala korban sampai terjatuh bersama bayinya. Wati yang melihat segera mengambil bayi itu untuk dibawa masuk ke dalam kamar lagi.
Daeng kalap dan terus memukuli kepala korban menggunakan tabung gas melon hingga tak berdaya. Dia juga menginjak-injak hingga korban tak bergerak. Dia lalu memasukkan mayat korban ke dalam karung dan mengikatnya.
Mayat kemudian diletakkan di gudang arang yang menyatu dengan bedeng tempat tinggalnya. Baru pada Minggu dini hari Daeng membuang mayat ke Kali Cibening tak jauh dari kediamannya.
Baca juga:
Warga Padati Lokasi Rekonstruksi Mayat dalam Karung di Bekasi
Diduga Korban Pembunuhan, Pandi Ditemukan Tewas Dengan Luka Sayatan di Leher
Kasus Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi Mulai Disidangkan
Saling Tantang di WhatsApp Berujung Pembacokan Hingga Tewas
Dendam Lama, 2 Tetangga Duel, 1 Tewas
2 Petani Kulit Putih Dibui 41 Tahun karena Bunuh Bocah Kulit Hitam di Afrika Selatan