Rekonstruksi Suap Bansos Covid-19, Ada Pemeran Politisi PDIP Ihsan Yunus
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar rekontruksi kasus dugaan suap pengadaan bantuan sosial (bansos) penanganan virus Corona Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek di Kementerian Sosial (Kemensos) Tahun Anggaran 2020.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar rekontruksi kasus dugaan suap pengadaan bantuan sosial (bansos) penanganan virus Corona Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek di Kementerian Sosial (Kemensos) Tahun Anggaran 2020.
Rekonstruksi digelar di Gedung ACLC KPK Kavling C1 Rasuna Said, Jakarta Selatan. Dalam rekonstruksi terlihat kejadian yang diperagakan terjadi pada bulan Februari 2020 di ruang Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBA) Kementerian Sosial (Kemensos) Syafii Nasution.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Siapa yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi Bansos Presiden Jokowi? Pada kasus ini, satu orang telah ditetapkan menjadi tersangka yakni Direktur Utama Mitra Energi Persada sekaligus Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada tahun 2020, Ivo Wongkaren, alias IW.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa modus yang digunakan dalam korupsi Bansos Presiden Jokowi? Modusnya sama sebenernya dengan OTT (Juliari Batubara) itu. (Dikurangi) kualitasnya," ucap Tessa.
-
Bagaimana cara membedakan Bansos milik Jokowi dengan Bansos Kemensos? Cara paling mudah mengetahui perbedaannya, Bansos milik Jokowi yakni pada tas kantong merah putih itu ada logo Istana Presiden RI. Sementara di versi Bansos Kemensos tertulis 'Bantuan Presiden Republik Indonesia Melalui Kementerian Sosial' namun tidak ada logo Istananya.
Di dalam ruangan Syafii tersebut terlihat ada pemeran mantan Wakil Ketua Komisi VIII DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus. Adegan Ihsan Yunus yang kini menjadi anggota Komisi III DPR diperagakan oleh salah satu pegawai KPK.
Dalam adegan terlihat Ihsan Yunus menemui pejabat Kemensos itu pada Februari 2020. Dalam pertemuan itu juga dihadiri oleh mantan pejabat pembuat komitmen (PPK) Kemensos Matheus Joko Santoso yang telah menjadi tersangka dalam kasus ini.
Rencananya 15 adegan rekonstruksi akan digelar secara berurutan.
Sebelumnya, KPK menggelar rekonstruksi terbuka kasus dugaan suap pengadaan bantuan sosial (bansos) penanganan Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek di Kementerian Sosial (Kemensos) tahun anggaran 2020.
Tiga tersangka dalam kasus ini terlihat mengikuti rekonstruksi yang digelar di Gedung ACLC KPK Kavling C1, Rasuna Said, Jakarta Selatan. Tiga tersangka tersebut yakni mantan pejabat pembuat komitmen (PPK) Kemensos Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono, serta pihak swasta Harry Sidabuke.
Mereka tidak melontarkan pernyataan apapun saat memasuki gedung C1 KPK. Sementara Menteri Sosial Juliari Peter Batubara tak terlihat dalam rekonstruksi ini.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri belum mau berkomentar lebih terkait rekonstruksi kali ini.
"Masih berlangsung (rekonstruksi). Perkembangannya nanti kami informasikan lebih lanjut," ujar Ali saat dikonfirmasi, Senin (1/2/2021).
Dalam kasus ini, KPK menetapkan mantan Mensos Juliari Peter Batubara dan empat tersangka lainnya sebagai tersangka suap terkait program bantuan sosial penanganan virus corona (Covid-19) di wilayah Jabodetabek tahun 2020.
Keempat tersangka lainnya dalam kasus ini adalah, pejabat pembuat komitmen di Kementerian Sosial (Kemensos) Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono, serta Ardian I M dan Harry Van Sidabukke selaku pihak swasta.
KPK menduga, berdasarkan temuan awal, Juliari menerima Rp10 ribu per paket sembako dengan harga Rp300 ribu. Namun menurut KPK, tak tertutup kemungkinan Juliari menerima lebih dari Rp10 ribu. Total uang yang sudah diterima Juliari Rp17 miliar.
KPK juga menduga Juliari menggunakan uang suap tersebut untuk keperluan pribadinya, seperti menyewa pesawat jet pribadi. Selain itu, uang suap tersebut juga diduga dipergunakan untuk biaya pemenangan kepala daerah dalam Pilkada serentak 2020.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
KPK Gelar Rekonstruksi Korupsi Bansos Covid Libatkan Eks Mensos Juliari
KPK Cecar Eks Mensos Juliari Tahap Awal Rencana Pengadaan Bansos Corona
Juliari Batubara Kembali Diperiksa KPK Terkait Korupsi Bansos
Istana soal Indeks Persepsi Korupsi Merosot: Masih Marak Pungli & Money Politic
Kasus Korupsi Bansos Covid-19, KPK Periksa Adik Politikus PDIP Ihsan Yunus
Fakta Baru Penangkapan 2 Menteri Jokowi, KPK Sempat Berupaya Mencegah Namun Gagal