Relawan Sesalkan Baliho Ganjar Dicopot di Pematang Siantar: Padahal Sepakat Pekan Depan Dibersihkan
Namun karena aksi pencopotan baliho tersebut, acara kuliah umum dibatalkan.
Kedatangan Ganjar Pranowo ke Pematang Siantar sebenarnya dijadwalkan untuk memberikan kuliah umum.
Relawan Sesalkan Pencopotan Baliho Ganjar di Pematang Siantar: Padahal Sepakat Pekan Depan Dibersihkan
Sebuah video berisi Satpol PP diduga mencopot poster bakal calon presiden Ganjar Prabowo viral di media sosial. Pencopotan poster itu disebut terjadi di Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Sekretaris Relawan Demokrasi Perjuangan (Repdem) Sumatera Utara, Hendra Gunawan Kaban, menyesalkan aksi pencopotan baliho Capres PDIP, Ganjar Pranowo di Pematang Siantar, Sumatera Utara, Sabtu 11 November 2023.
"Satpol PP Kota Siantar melakukan diskriminasi terkait alat peraga kampanye Ganjar Pranowo yang dipasang oleh relawan di beberapa titik Kota Pematang Siantar," ujar Hendra dalam keterangannya.
"Repdem Sumut memprotes tindakan Satpol PP Pematangsiantar karena dilakukan pada saat Mas Ganjar Pranowo sedang berada di Kota Siantar, tentu gerak Satpol PP sudah pasti ada yang memerintahkan mereka, padahal sesuai kesepakatan dengan semua pihak termasuk Bawaslu Kota Pematang Siantar Minggu depan akan melakukan pembersihan semua alat peraga," kata Hendra menambahkan.
Kedatangan Ganjar Pranowo ke Pematang Siantar sebenarnya dijadwalkan untuk memberikan kuliah umum di sebuah perguruan tinggi. Namun karena aksi pencopotan baliho tersebut, acara kuliah umum dibatalkan.
Menanggapi penopotan baliho Ganjar, Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono menegaskan agar semua aparat hukum harus netral dalam Pemilu.
"Aparat harus menjalankan tugas, diberi kewenangan maka aparat harus netral," kata Mardiono.
merdeka.com
Senada dengan Mardiono, Jubir DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek menyebut pihaknya sejak awal sudah khawatir akan ketidaknetralan aparat di Pilpres.
"Itu yang kita khawatirkan sejak awal, keterlibatan aparat pemerintahan maupun aparat penegak hukum dalam Pilpres 2024," kata Awiek.
Awiek mengingatkan, aparat yang tidak netral atau memihak salah satu paslon pemilu akan memancing kerusuhan atau gesekan di masyarakat.
"Ketika aparat tidak netral itu akan memicu terjadinya kerusuhan maupun gesekan sosial. Kita selalu katakan bahwa, ketidaknetralan pemerintah itu akan memicu perlawanan rakyat," kata Awiek.
Oleh karena itu, Awiek menyebut pihaknya akan meminta penjelaskan dari Satpol PP Pematang Sinatar, terkait dugaan aparat tidak netral di kasus tersebut.
"Kami minta penjelasan terhadap satpol PP yang menarik atribut Pak Ganjar di Pematang Siantar, itu harus ada penjelasan supaya tidak menimbulkan prasangka atau praduga," pungkasnya.