Remaja Tunagrahita di Bogor Dicabuli Kenalan Baru, Polisi Selidiki Pelaku
Remaja perempuan penyandang disabilitas berinisial GSN (13), menjadi korban pencabulan lelaki yang baru dikenalnya. Kasus itu kini ditangani Polresta Bogor Kota.
Remaja perempuan penyandang disabilitas berinisial GSN (13), menjadi korban pencabulan lelaki yang baru dikenalnya. Kasus itu kini ditangani Polresta Bogor Kota.
Ibu korban, GSA (36) mengakui bahwa anaknya merupakan penyandang tunagrahita. Dia menjelaskan, pencabulan terjadi pada 26 Agustus 2022.
-
Apa yang dilakukan Kapolresta Pekanbaru saat berkunjung ke rumah penyandang disabilitas? Kapolresta Pekanbaru AKBP Jeki Rahmat Mustika membawa ahli bahasa saat berkunjung ke rumah penyandanh disabilitas tuna rungu dan tuna wicara Zulkarnain Nasution.
-
Apa yang diharapkan dari Prabowo-Gibran oleh warga disabilitas? Dukungan ini disampaikan di Youth Center Sport Jabar Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Sukamiskin, Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (28/1).Dukungan kepada Prabowo-Gibran ini disebutkan sebagai balasan atas kontribusi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap kelompok disabilitas. Jokowi dinilai banyak membantu warga disabilitas, termasuk di Jabar. "Kami masyarakat disabilitas Jabar tidak akan pernah mengkhianati Presiden Jokowi. Saya yakin pasangan Prabowo-Gibran akan terus memberikan perhatian terhadap penyandang disabilitas," kata Tokoh warga disabilitas Jabar, Supriatna Gumilar.
-
Di mana dukungan Prabowo-Gibran dari warga disabilitas di Jawa Barat dideklarasikan? Dukungan ini disampaikan di Youth Center Sport Jabar Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Sukamiskin, Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (28/1).Dukungan kepada Prabowo-Gibran ini disebutkan sebagai balasan atas kontribusi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap kelompok disabilitas. Jokowi dinilai banyak membantu warga disabilitas, termasuk di Jabar.
-
Kenapa warga disabilitas di Jawa Barat mendukung Prabowo-Gibran? Dukungan ini disampaikan di Youth Center Sport Jabar Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Sukamiskin, Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (28/1).Dukungan kepada Prabowo-Gibran ini disebutkan sebagai balasan atas kontribusi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap kelompok disabilitas. Jokowi dinilai banyak membantu warga disabilitas, termasuk di Jabar.
-
Bagaimana cara Pemkot Tarakan ingin meningkatkan pelayanan dan perhatian terhadap lansia dan disabilitas? Dalam upaya untuk terus meningkatkan pelayanan dan perhatian terhadap kelompok rentan ini, Wali Kota juga menginstruksikan Dinas Sosial untuk mengusulkan peningkatan anggaran untuk tahun depan.
-
Siapa yang memberikan pujian kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) atas keputusan mereka merekrut kelompok disabilitas? Keputusan tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni.
Saat itu, sang anak hendak mengambil ponsel yang tertinggal tidak jauh dari rumahnya sekitar pukul 21.00 WIB. "Jadi dia tuh diajak kenalan sama beberapa laki-laki. Diambil HP jam 9 malam. HP-nya ketinggal dekat klinik dekat Terminal Ciparigi," kata GSA, Kamis (1/9).
Ketika berjalan pulang, sang anak bercerita melewati sekumpulan laki-laki. Kemudian korban dipanggil lalu diajak berkenalan.
"Terus ada satu (diduga) melakukan pelecehan. Awalnya dipeluk terus ditarik di atas rumput terus diperlakukan gitu (pencabulan). Satu orang, yang tiga orang cuma nongkrong," papar GSA berdasarkan penjelasan putrinya.
Saat kejadian, GSA mengaku resah putrinya tak kunjung pulang meski hari semakin malam. Korban baru pulang besok paginya. "Si pelaku minta ke temannya buat anterin ke rumah temennya. Ditinggal di situ. Anak saya disuruh tidur istirahat sampai jam 5 pagi baru diantar pulang pakai motor sampai ke taman, terus dari situ dia jalan kaki cuma pakai legging sama atasan doang. Pakaian dalam sudah nggak ada," jelas GSA.
Korban kemudian menceritakan kejadian yang dialaminya. GSA pun melapor ke polisi dengan nomor laporan LP/B/988/VIII/2022/SPKT/Polresta Bogor Kota/Polda Jawa Barat tertanggal 27 Agustus 2022.
Polisi Kesulitan Lakukan Pemeriksaan
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Dhoni Erwanto menerangkan bahwa pihaknya telah menerima laporan itu. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Masih lidik. Harus hati-hati karena korban ini kami harus koordinasi dengan dokter untuk pemeriksaan, karena jika dilihat dari kondisinya korban trauma ya. Sudah tiga hari pemeriksaan belum selesai," kata Dhoni.
Dhoni mengakui bahwa pihaknya terkendala dalam pemeriksaan korban. Pemeriksaan harus selalu didampingi orang tua, dokter, dan tidak bisa dipaksa.
"Kalau korban nggak bisa dimintai keterangan ya nggak bisa dia. Jadi harus didampingi. Yang menangani kan Unit PPA dan kedokteran. Kami juga lakukan pemeriksaan kepada keluarga korban. Karena korban ini sulit berkomunikasi kalau sama yang nggak kenal," pungkasnya.
(mdk/yan)