Rentan penyebaran virus gajah, Bonbin Bandung diminta tutup
Perhimpunan Dokter Hewan meminta pengelola membuat border line radius satu kilometer dari kandang gajah.
Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Wilayah Jawa Barat Sri Muji Arti Ningsih, merekomendasikan Kebun Binatang ditutup sementara usai matinya Yani, Gajah Sumatera itu. Penutupan dilakukan untuk mengantisipasi penyakit atau virus dari hewan yang kemungkinan bisa menular kepada manusia yang dinamakan zoonosis.
Pihaknya sendiri sudah memberikan imbauan kepada pengelola dalam hal ini Yayasan Margasatwa Tamansari, untuk mensterilkan area Yani mati sepanjang satu kilometer usai dilakukan autopsi hewan atau nekropsi di kandang gajah.
"Kami meminta pengelola membuat border line radius satu kilometer dari kandang gajah," kata Sri di Kebun Binatang Bandung, Jumat (13/5).
Lantaran radius satu kilometer itu menutup hampir seluruh Kebun Binatang, artinya wisata satwa itu seharusnya ditutup untuk jangka waktu minimal tiga bulan hingga diketahui jenis penyakit pasti yang membuat gajah Yani mati.
Rekomendasi tiga bulan juga sekaligus menunggu hasil investigasi kesehatan dan kesejahteraan satwa-satwa koleksi Kebun Binatang Bandung lainnya. "Ya, harusnya seperti itu (ditutup)," ujarnya.
Meski demikian, Sri tidak memiliki kewenangan untuk menutup Kebun Binatang Bandung. Hanya saja saran agar tidak ada aktivitas manusia demi keamanan dan kesehatan pengunjung.
"Kami mempertimbangkan pengunjung banyak yang datang dan memang belum memastikan zoonosis atau tidak. Kami belum tahu apakah gajah mati karena zoonosis atau sakit biasa. Jadi kesiagaan kami membuat border sampai hasil (laboratorium) keluar," ujarnya.
Adapun jika hasil cek darah gajah Yani dari laboratorium keluar dan dinyatakan mati karena penyakit jenis zoonosis, maka Kebun Binatang Bandung harus ditutup. Atau dengan kata lain Kebun Binatang Bandung dibuat menjadi zona karantina.
"Ketika ketahuan zoonosis berarti memang harus ada penutupan," tandasnya.