Revitalisasi Rampung, Agro Wisata Tamansuruh Seluas 10 Ha Jadi Pesona Baru Banyuwangi
Destinasi ini diharapkan akan menjadi daya tarik baru bagi pariwisata Banyuwangi tahun depan.
Banyuwangi segera memiliki destinasi wisata berbasis pertanian yang keren, yaitu Agro Wisata Tamansuruh (AWT). Revitalisasi AWT kini telah dirampungkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR). Destinasi ini diharapkan akan menjadi daya tarik baru bagi pariwisata Banyuwangi tahun depan.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meninjau Agro Wisata Tamansuruh (AWT). Ia berkeliling lokasi melihat hasil pengerjaan revitalisasi AWT. Ipuk meninjau gugusan rumah khas Suku Osing (masyarakat asli Banyuwangi) dan sejumlah fasilitas lainnya, seperti toilet hingga kolam. Lansekap yang berpadu dengan kawasan pertanian membuat suasana makin indah dan sejuj.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Kenapa KIK Pecel Rawon penting bagi Banyuwangi? “Alhamdulillah, satu persatu kita berhasil menginventarisir warisan kekayaan tradisional kita. Kali ini pecel rawon sudah sah diakui berasal dari Banyuwangi,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana KAL Sembulungan memperkuat Lanal Banyuwangi? “KAL Sembulungan ini akan memperkuat Lanal Banyuwangi untuk melaksanakan operasi penegakan hukum dan keamanan di laut di Banyuwangi,” ujar Danlantamal V usai serah-terima KAL Sembulungan di dermaga Tanjung Wangi, Kecamatan Kalipuro, Selasa (2/4/2024).
“Sudah rampung, sudah kami cek. Terima kasih kepada pemerintah pusat yang terus mendukung Banyuwangi. Semoga hadirnya AWT dengan wajah baru ini bisa lebih memacu pemulihan ekonomi di Banyuwangi," kata Ipuk.
AWT merupakan destinasi seluas 10,5 hektare yang terletak di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah. Revitalisasi AWT mengusung konsep Desa Osing, sebuah desa wisata yang menyuguhkan keotentikan budaya asli Suku Osing yang merupakan masyarakat asli Banyuwangi.
Nuansa khas otensitas budaya Osing sangat terasa. Gugusan Rumah Osing yang dikelilingi taman bunga menghiasi kawasan tersebut. Berada di kawasan tersebut, pengunjung bakal disuguhi pemandangan pegunungan Ijen dan Selat Bali dari ketinggian sekitar 450 mdpl. Ekostisme pemandangan tersebut bisa dirasakan saat pengunjung berada di aula besar yang dikelilingi kolam air di tengah kawasan tersebut.
AWT didesain menjadi destinasi yang memadukan antara kearifan lokal dengan pemanfaatan teknologi. Selain akan menyuguhkan atraksi budaya dan kegiatan adat Osing secara rutin, lokasi ini ke depan akan dilengkapi perpustakaan digital dan ruang aktivitas Smart Kampung, sebuah program digitalisasi desa yang digagas Banyuwangi.
“Bangunan fisiknya sudah selesai, lansekapnya nanti menjadi pekerjaan pemkab. Ini akan terus kita kerjakan dan sempurnakan bersama dinas-dinas terkait. Harapan kami, seiring penyerahan oleh Kementrian PUPR, pengerjaan lansekapnya juga sudah selesai,” kata Ipuk.
Plt. Kepala Dinas PU Cipta Karya Pertamanan Permukiman (CKPP) Banyuwangi, Danang Hartanto, meski telah rampung kawasan AWT masih di bawah kewenangan Kementerian PUPR. "Saat ini masih dalam tahap pemeliharaan oleh pihak ketiga. Dijadwalkan Mei 2023 baru diserahkan kepada Pemkab Banyuwangi," ungkapnya.
Meski demikian, kata Danang, Bupati Ipuk telah menginstruksikan jajaran OPD terkait untuk ambil bagian dalam proses penyiapan kawasan tersebut.
"Kami bagi tugas. Misalnya, Dinas Pertanian akan menyiapkan lansekap, Dinas PU CKPP pemeliharaan fasilitas, dan Dinas Lingkungan Hidup untuk pemeliharaan kebersihannya," urai Danang.
Plt. Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, M. Khoiri, menambahkan pihaknya telah mulai melakukan penataan lansekap secara bertahap.
"Penanaman pohon yang berumur panjang seperti kelapa dan ketepeng sudah kita lakukan. Taman bunga dan buah akan segera kita kerjakan simultan," ujarnya.
(mdk/hrs)