Ridwan Kamil Prihatin Wali Kota Bekasi Kena OTT, Pastikan Pelayanan Tak Terganggu
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku prihatin Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, dia telah menghubungi Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan memastikan pelayanan publik tidak terganggu dengan penangkapan itu.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku prihatin Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, dia telah menghubungi Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan memastikan pelayanan publik tidak terganggu dengan penangkapan itu.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku belum mengetahui pasti detail lengkap hal yang menimpa Rahmat Effendi. Pihaknya masih melakukan penelusuran lengkap terkait kejadian itu.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Kenapa PPP yakin bahwa Ridwan Kamil akan didiskusikan dalam koalisi? Partai berlambang Kakbah yakin nama yang muncul akan lebih dulu dimusyawarahkan dalam koalisi.
-
Mengapa Ridwan Kamil ditolak warga saat berkunjung? Dikutip lewat akun X @MurtadhaOne1, disebut-sebut penolakan tersebut karena tidak ada izin yang disampaikan kepada warga setempat. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam acara Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi.
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Siapa yang ditahan oleh KPK? Eks Hakim Agung Gazalba Saleh resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (30/11/2023).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
"Saya turut prihatin ya atas berita terkait Wali Kota Bekasi (terjaring OTT) oleh KPK. Kami sedang telusuri berita selengkapnya, saya belum memahami 100 persen situasi hukumnya, tapi intinya turut prihatin," kata Emil di Garut, Kamis (6/1).
Baca juga:
DPR Ungkap Penyebab Banyak Kepala Daerah Terjerat Korupsi
Ketua KPK: OTT Menjadi Mimpi Buruk Para Koruptor
Ketua KPK Sebut Penangkapan Rahmat Effendi Catatan Buruk Upaya Pemberantasan Korupsi
Dengan ditangkapnya Rahmat Effendi oleh KPK, Emil mengaku bahwa dirinya sudah mengontak langsung Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto . Dia ingin memastikan pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu.
"Kami akan memastikan pelayanan publik di Kota Bekasi tidak terganggu. Wakil Wali Kotanya juga sudah kami kontak untuk memastikan pelayanan," ucapnya.
Komitmen Berantas Korupsi
Selain itu, Emil menyebut dia tetap berkomitmen terhadap pemberantasan korupsi. Hal itu dibuktikan dengan penghargaan pencegahan korupsi yang diterima Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Namun, menurutnya, selalu ada hal-hal yang di luar ekspektasinya.
"Komitmen pemberantasan terhadap korupsi ini selalu kita tegakkan. Kan baru bulan lalu, khususnya Jawa Barat ya, mendapatkan penghargaan pemprovnya untuk pencegahan. Tapi namanya juga di situasi seperti ini selalu ada hal-hal di luar ekspektasi kita," ungkapnya.
Dengan adanya kejadian itu, Emil meminta agar semua pihak mengambil hikmahnya. "Siapa pun itu, pemimpin, PNS, fokus kepada pekerjaan. Ingat niat tidak untuk melakukan hal-hal yang melanggar etika, melanggar hukum," jelasnya.
Kepada para kepala daerah, Emil mengingatkan bahwa benteng pertama dalam memimpin adalah integritas. "Kedua melayani, tiga profesional. Jadi jangan dibalik, profesional, melayani, baru integritas. Jadi, pintu pertama yang dibuka pada saat memimpin adalah pintu integritas dan itu harus dijaga baik-baik," tegasnya.
(mdk/yan)