Ridwan Kamil setuju aplikasi Tik Tok diblokir, tak banyak faedahnya
Teknologi, jelasnya, jangan sampai menjauhkan manusia dari nilai kemanusiaan. Jika ada teknologi yang membuat waktu kita sia-sia dan menjauhkan dari lingkungan harus ditanggulangi.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku setuju terhadap kebijakan pemerintah menghapus aplikasi Tik Tok. Menurutnya aplikasi itu lebih banyak sisi negatifnya dibanding manfaatnya. Teknologi, jelasnya, jangan sampai menjauhkan manusia dari nilai kemanusiaan. Jika ada teknologi yang membuat waktu kita sia-sia dan menjauhkan dari lingkungan harus ditanggulangi.
"Kalau ada teknologi-teknologi yang membuat kita hidup sia-sia, menghabiskan waktu dalam kesia-siaan atau menjauhkan dari kemanusiaan, tentulah saya sebagai pemimpin juga ingin berupaya menanggulanginya. Jadi saya mendukung Kominfo memblokir aplikasi Tik Tok yang tidak banyak faedahnya itu," ujar Emil di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu (4/7).
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Di mana TikTok tersedia? TikTok tersedia di lebih dari 150 negara dan dalam 75 bahasa, menjadikannya platform global yang dapat diakses oleh hampir semua orang di dunia.
-
Siapa saja yang Ridwan Kamil ajak mencoblos? Alhamdulillah saya dan istri dan ibu mertua sudah mencoblos melaksanakan kewajiban warga negara untuk mencoblos lima urusan satu pilpres, dua DPD, DPR RI provinsi dan DPRD kota
-
Siapa yang membuat TikTok? TikTok berasal dari Cina dan dikembangkan oleh perusahaan teknologi bernama ByteDance. Aplikasi ini awalnya diluncurkan di pasar Cina dengan nama Douyin pada September 2016, dan kemudian diluncurkan secara global sebagai TikTok pada tahun 2017.
-
Siapa yang memberikan wejangan kepada Ridwan Kamil? Dalam pertemuan itu, Foke mengaku telah memberikan sejumlah wejangan kepada mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
Pemenang Pilgub Jabar berdasarkan quick count ini mengatakan daripada menggunakan aplikasi tak berfaedah seperti Tik Tok, sebaiknya waktu yang terbatas digunakan untuk hal-hal produktif. Media sosial hendaknya digunakan untuk menyebarkan inspirasi.
"Lebih baik energi kita diarahkan ke hal-hal positif seperti mem-posting hal-hal yang produktif, yang inspiratif ketimbang hanya sia-sia, hiburan," tukasnya.
Menurutnya terkadang perkembangan teknologi lebih cepat dari kedewasaan masyarakat. Pemerintah dalam hal ini bertugas menyiapkan mental masyarakat dan masyarakat harus mempersiapkan diri agar jangan sampai ditelikung perkembangan teknologi.
"Jangan sampai regulasi kalah oleh kecepatan teknologi. Ini menjadi contoh buktinya (Bowo Alpenliebe)," tutupnya.
Baca juga:
Cerita sukses Tik Tok melejit hingga jutaan kali download
2.853 Laporan pengaduan masuk ke Kemkominfo soal Tik Tok
Lewat petisi online, Imron perjuangkan Tik Tok ditutup di Indonesia
Kominfo resmi blokir aplikasi Tik Tok