Viral Ridwan Kamil Ditolak di Jaktim, PKS: Belum Kenal Kang Emil Saja
Menurut Kholid hal itu hanya sebuah ekspresi sebagian warga yang belum mengenal Ridwan Kamil secara langsung
Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid mengaku, tak mempersoalkan terkait beredarnya video penolakan kehadiran bakal Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil di Jatinegara, Jakarta Timur.
Menurut Kholid hal itu hanya sebuah ekspresi sebagian warga yang belum mengenal Ridwan Kamil secara langsung.
"Hal yang sangat biasa sekali saya kira. Jadi, ekspresi yang namanya ketidaksukaan atau ekspresi penerimaan dalam satu sisi yang lain itu hal yang biasa. Misal ada peristiwa seperti itu, saya pikir tak mencerminkan situasi secara keseluruhan," ungkap Kholid, dalam keterangan resmi, Senin (9/9).
Kholid mengatakan dalam kontestasi Pilkada saat ini ekspresi ketidaksukaan banyak juga terjadi di tempat lain, bukan hanya di Jakarta.
"Jadi, saya pikir ini adalah dinamika yang terjadi di masyarakat. Sebuah ekspresi yang berasal dari masyarakat ya harus kita hormati. Kan kita negara demokrasi. Jadi kita harus menghormati itu," ungkapnya
Padahal, menurut Kholid, Ridwan Kamil merupakan pribadi yang sopan, merakyat, dan punya pengalaman serta kompetensi dalam membangun Jakarta menjadi lebih maju.
"Jadi kalau saya lihat sih, mungkin karena belum ketemu secara personal saja dengan kang Emil ya. Kalau sudah bertemu langsung personal dengan Kang Emil dan Suswono akan lebih mudah dan akan menerimanya ya," imbuhnya.
Hanya Kesalahpahamannya
Sebelumnya, kegiatan silaturahmi Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta Ridwan Kamil di Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (6/9) malam, sempat diwarnai keributan.
Sejumlah orang beratribut ormas tiba-tiba datang dan meluapkan ketidaksukaan pada acara Bamus Betawi yang dihadiri Ridwan Kamil itu.
Ketua Forum Betawi Rempug (FBR) Rawa Bunga Abah Latief menjelaskan peristiwa tersebut hanya masalah kesalahpahaman dan miskomunikasi antara panitia acara dengan masyarakat setempat. Ia memastikan kejadian itu sudah diselesaikan dengan perdamaian dua belah pihak.
"Memang kami mendukung RK (Ridwan Kamil), tapi kami tidak dilibatkan dalam acara ini. Ini hanya kesalahpahaman saja, dan semuanya sudah berdamai," ujar Abah Latief.
Dia menyayangkan tidak ada komunikasi yang dilakukan baik panitia maupun Bamus dengan acara tersebut sehingga membuat warga bingung.
"Itu karena ketua Bamus itu tidak ada komunikasi RT RW polisi kelurahan dan ormas karena ini acara Betawi, panitianya dan Bamus nya tidak komunikasi jadi kita bingung," katanya.