Respons Ridwan Kamil soal JRMK Mau Coblos 3 Paslon di Pilgub Jakarta
RK kemudian membeberkan sejumlah cara untuk mencintai warga miskin kota melalui programnya seperti kredit tanpa bunga.
Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta memprotes daftar kandidat di Pilgub Jakarta tidak ada yang merepresentasi miskin. Mereka menilai, Ridwan Kamil-Suswono, Pramono-Rano dan Dharma-Kun dari calon independen.
Menanggapi hal itu, Calon Gubernur nomor urut 1, Ridwan Kamil mengaku aksi tersebut adalah bentuk demokasi. Dia memastikan, sebagai pemimpin tugasnya adalah mencintai rakyatnya. Kepada mereka yang suka dan tidak hal itu dikembalikan kepada masing-masing individunya.
“Bahwa proses memilih pemimpin ada yang suka, tidak suka, didukung tidak didukung itulah demokrasi. Demokrasi itu tidak dipaksakan, tetapi sekalinya takdirnya hadir dan bila RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) takdirnya, kami akan mencintai warga miskin tadi,” kata RK usai ziarah kubur ke TPU Karet Bivak Jakarta, Rabu (25/9).
RK kemudian membeberkan sejumlah cara untuk mencintai warga miskin kota melalui programnya seperti kredit tanpa bunga atau tanpa agunan. Dia mengklaim, cara itu sudah dikerjakan sewaktu dirinya menjadi kepala daerah di Jawa Barat.
“Tiga puluh ribu warga miskin yang tidak punya agunan bisa mendapatkan usaha dari Rp500 ribu sampai Rp10 juta. Program RW yang selama ini jauh dari balai kota kita tambahin, kita hadirkan program yang saya bilang Rp200 juta per RW,” ungkap RK.
Dia meyakini, RT RW adalah para kerja keras yang berada di lapisan masyarakat paling bawah. Maka dari itu, kenaikan nilai penghasilan mereka akan ditingkatkan setinggi-tingginya selama angka memungkinkan.
“Kekumuhan juga kita tata tidak harus selalu dipindahkan. Jadi, itulah kecintaan kami kepada warga yang paling harus kami lindungi sebagai pemimpin yaitu golongan menebgah ke bawah,” menandasi.
Diketahui, protes JRMK disampaikan di Kantor KPU DKI Jakarta pada 23 September 2024. Sebagai bentuk kekecewaan dari tiga kandidat di Pilgub Jakarta 2024 mereka mengajak publik untuk mencoblos semua pasangan calon tanpa terkecuali.
Menurut Perwakilan JRMK, Andi Apriyandi, gerakan coblos tiga paslon dan golput adalah bentuk protes rakyat yang selama ini tidak didengar suaranya saat pemilihan paslon.
“Golput sebagai protes rakyat. Pilkada adalah momen penting bagi rakyat untuk memilih pemimpin yang mampu mengelola kota dengan baik dan mendengar suara rakyat, terutama warga miskin kota,” kata Andi di depan KPU Jakarta, Senin (23/9).