Riko, pemutilasi Sofyan di Cipayung cium tangan ke pemilik kontrakan
Riko, pemutilasi Sofyan di Cipayung cium tangan ke pemilik kontrakan. Padahal, Mpok Sani sendiri tidak mengetahui apa yang telah terjadi di kontrakannya. Meski demikian, Mpok Sani sendiri merasa menanggung rugi pasca peristiwa yang terjadi.
Riko Lesmana dan Soebur merupakan pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap seorang sopir angkot bernama Sofyan Lubis (45), di Kampung Kramat, Kelurahan Setu, Cipayung, Jakarta Timur, sempat meminta maaf kepada pemilik kontrakan, Mpok Sani. Permohonan maaf itu terjadi ketika seluruh adegan yang total 21 dilakukan dari dua Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Ntar dulu pak, saya mau minta maaf dulu," ujar Riko di lokasi, Senin (19/12).
Riko yang saat itu sedang diborgol dan mengenakan pakaian baju warna orang bertulisan tahanan mencium tangan Mpok Sani.
"Iya dia (pelaku) tadi salim ke saya, ya minta maaf kali ya," ujarnya mpok Sani.
Kata mpok Sani, sebelum adanya rekonstruksi keluarga pelaku juga pernah meminta maaf kepada dirinya. "Keluarganya juga udah pernah ke sini, minta maaf juga," katanya.
Padahal, Mpok Sani sendiri tidak mengetahui apa yang telah terjadi di kontrakannya. Meski demikian, Mpok Sani sendiri merasa menanggung rugi pasca peristiwa yang terjadi.
"Rugi ya gara-gara ini, saya bilang sama polisinya gimana ini pak atas kerusakan semuanya. Katanya suruh benerin aja dulu, hitung-hitungannya ntar bilang ke sana (Polda Metro Jaya) untuk diganti," pungkasnya.
Sebanyak 11 adegan diperagakan dalam rekontruksi pembunuhan sekaligus mutilasi seorang sopir angkot bernama Sofyan Lubis (45). Di mana sebelumnya 10 adegan diperagakan di Pondok Gede, total seluruh 21 adegan.
"Kita ada 11 adegan di sini (Cipayung), total seluruhnya ada 21 ya sama yang di sana (Pondok Gede)," ujar Kanit III Jatanras Polda Metro Jaya Kompol Awal, di Jalan Mandor Husein, Kampung Kramat RT 07 RW 04, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (19/12).
Dalam rekontruksi tersebut, pelaku mengamini setiap adegan. Kata Awal, pada adegan ke 13 pelaku mulai melakukan aksi kejinya, yakni memotong tubuh korban menjadi 16 bagian dengan golok, kampak, sekop, dan cangkul.
"Peran pengganti (korban), masuk, adegan motong," kata Awal.
Setelah itu, lanjut Awal, adegan ke 14 kedua pelaku Riko Lesmana dan Soebur melakukan pembicaraan di teras kontrakan.
"Mereka ngobrol bagaimana caranya menghilangkan jasad ini. Akhirnya punya ide. Adegan 15 minta kunci kontrakan sebelah, setelah itu mereka mulai mengubur korban," pungkasnya.
Peristiwa berawal dari adu mulut antara korban dan pelaku, beberapa hari lalu. Pelaku membunuh korban karena sakit hati usai dimaki-maki. Gara-gara itu, Riko dibantu Rudi (34) untuk memutilasi dan mengubur jasad Sopyan di septic tank rumah kontrakan Riko, di Kampung Kramat, Cipayung, Jakarta Timur.
Baca juga:
Rekonstruksi kasus mutilasi, HP korban ditemukan di tempat beras
Riko & Soebur peragakan kejinya mutilasi sopir angkot jadi 16 bagian
Usai minum Tuak bareng, Kamaludin tewas diduga digorok anak kandung
Malu melahirkan di luar nikah, Lia Aprilia tega bunuh bayinya
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Bagaimana pelaku melakukan pembunuhan dan mutilasi? Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil interogasi, korban dieksekusi di tempat indekos tersangka di Desa Triharjo, Sleman.
-
Kapan puncak kesulitan berhenti merokok terjadi? "Berdasarkan penelitian, 75 persen orang yang mencoba berhenti merokok mengalami kekambuhan di minggu keempat," jelas Dona.
-
Apa yang sering dilakukan orang yang diam-diam suka untuk menutupi perasaannya? Mereka mungkin saja lebih memilih untuk membahas topik-topik ringan dan menghindari untuk terlalu ekspresif tentang perasaannya.