Kabar Terbaru Kasus Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku
Warga Dusun Kelor, Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Sleman, dikejutkan dengan penemuan potongan tubuh manusia pada Rabu malam (12/7).
Pelaku dan korban tersnyata sudah saling mengenal.
Kabar Terbaru Kasus Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku
Warga Dusun Kelor, Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Sleman, dikejutkan dengan penemuan potongan tubuh manusia di bawah sebuah jembatan pada Rabu malam (12/7).
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Bagaimana mahasiswa di Sleman tewas gantung diri? Sang ayah pada mulanya datang ke kos korban untuk mengantar makanan pukul 09.00. Sampai di kos, ayah korban mengetuk pintu, namun tidak dibuka oleh anaknya. Ayah korban meninggalkan makanan yang dibawanya di meja depan kamar korban. Selesai kerja, sang ayah kembali ke kosan anaknya pukul 11.30 WIB. Namun pintu kosan korban masih tertutup. Sang ayah mulai curiga karena tak ada tanggapan saat pintu diketuk. Ia kemudian memanggil pemilik kos untuk meminta kunci cadangan, namun pintu tetap tidak bisa dibuka. Keduanya kemudian berinisiatif melepas engsel jendela kamar korban. Saat berhasil masuk, korban sudah ditemukan tergantung di pojokan kamar kos.
-
Siapa yang melakukan mutilasi? Tarsum (50) suami yang bunuh dan mutilasi istrinya, Yanti (41) sempat bergelagat aneh sebelum peristiwa berdarah itu.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Bagaimana kasus pembunuhan siswi terungkap? Kasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation (SCI).
Diduga kuat potongan tubuh itu merupakan jenazah korban mutilasi yang dibuang di tempat lain. Potongan tubuh itupun langsung diselidiki polisi.
Dilansir dari YouTube Liputan6.com pada Kamis (13/7), penemuan potongan tubuh manusia tersebut berawal dari laporan warga yang sedang memancing ikan di bawah jembatan Sungai Bedog. "Jadi dari saksi melihat suatu benda, pada saat memancing didekati ternyata itu potongan tubuh manusia," ungkap Kapolsek Turi AKP Arief Subakdo. Sebagai tindak lanjut, polisi kemudian mencari potongan tubuh lain yaitu kepala dan badan korban. Potongan tubuh yang ditemukan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Sleman untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Identitas Korban Mutilasi
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R. Endriadi mengungkapkan korban merupakan warga Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Sebelumnya korban sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Polsek Kasihan, Bantul.
Pelaku Tertangkap
Sabtu (15/7), polisi berhasil menangkap pelaku. Endriadi mengatakan ada dua pelaku yang ditangkap, W warga Magelang, Jawa Tengah, dan RD warga DKI Jakarta. Kedua tersangka ditangkap di daerah Bogor, Jawa Barat. Begitu ditangkap, mereka langsung dibawa ke Yogyakarta. "Saat ini pelaku sudah ada di Direktorat Reskrimum Polda DIY kemudian akan dilakukan pemeriksaan intensif terkait dengan motif kemudian perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan," kata Endriadi.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil interogasi, korban dieksekusi di tempat indekos tersangka di Desa Triharjo, Sleman. Dalam kasus itu polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti panci, cangkul, kompor gas, pisau, baskom, hingga palu yang ditemukan di tempat indekos tersangka.
Pelaku dan Korban Saling Mengenal
Endriadi mengatakan bahwa tersangka W merupakan karyawan usaha kuliner di Jogja, sementara RD merupakan penjual kue. Antara kedua tersangka dan korban sudah saling mengenal sebelumnya. Namun hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku menghabisi korban. "Mengenai hubungan para pelaku dengan korban kami masih dalami. Sekarang kami dalami peristiwa pidananya, bagaimana bisa terjadi dugaan pembunuhan dan mutilasi itu," kata Endriadi dikutip dari ANTARA pada Minggu (16/7).