Bocah 8 Tahun di Semarang Alami Luka Bakar Parah, Diduga Dibakar Teman Sendiri
Korban mengalami luka bakar cukup parah di punggung hingga kaki.
Polisi dinilai lamban dalam menangani kasus ini
Bocah 8 Tahun di Semarang Alami Luka Bakar Parah, Diduga Dibakar Teman Sendiri
Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya. Dia mengalami luka bakar cukup parah di punggung hingga kaki.
Kini korban hanya bisa merintih kesakitan sembari terbaring lemah di atas tempat tidurnya. Sudah tiga minggu kasus ini dilaporkan ke Polres Semarang, namun hingga sekarang belum ada tindakan.
-
Kenapa anak SD di Jombang tega menganiaya temannya? Diduga korban takut karena di lokasi kejadian ada teman pelaku.
-
Apa yang dilakukan anak SD di Jombang terhadap temannya? Di Jombang, seorang bocah sekolah dasar (SD) tega menganiaya temannya hingga babak belur,. Aksi penganiayaan itu direkam dan videonya viral di media sosial.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
-
Kenapa anak melakukan bullying terhadap orang lain? Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan agresi atau kekerasan mungkin cenderung meniru perilaku tersebut dalam interaksi dengan teman sebaya.
-
Apa yang terjadi pada bocah tersebut? Tampak kepala seorang bocah tersangkut di kolong roda bus. Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
Peristiwa itu terjadi pada 24 Juni lalu. Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
Korban sempat berteriak minta tolong tapi tak ada orang di sekitar lokasi. Kakak korban sempat menyiramkan air ke tubuhnya, lalu melarikannya ke rumah sakit.
Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya
"Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu"
Kakak korban, Farahma Dina, bercerita mengenai trauma yang menimpa adiknya.
Pihak keluarga korban sudah melaporkan kasus ini ke polisi. Namun sejauh ini belum ada tindakan apapun.
"Sama dilaporkan ke polisi. Sudah tiga mingguan ini tapi nggak ada kejelasannya dan juga nggak ada tindak lanjutnya."
Farahma mengatakan hingga saat ini kasusnya sama sekali belum diproses pihak kepolisian. Padahal kasus ini sudah tiga minggu berlalu.
"Untuk kasusnya kita akan melakukan follow up kepada Polres Semarang, yang di mana perkara ini sudah diajukan terlebih dahulu oleh keluarga korban. Penanganannya cukup lamban sehingga menimbulkan ketidakadilan pada korban."
Kuasa Hukum Korban, Arif maulana, mengatakan bahwa ada ketidakadilan hukum yang dialami korban
"Sampai saat ini karena korban masih mengalami luka dan masih merasakan sakit sehingga sampai saat ini kami belum bisa mendapatkan keterangan ataupun mendapatkan penjelasan dari korban."
Iptu Pol Pri Handayani, Kasi Humas Polres Semarang
Polres Semarang mengaku belum bertindak sampai kondisi korban pulih sepenuhnya.
Demi kesembuhannya, bocah nahas itu harus mengalami tiga kali operasi. Ia juga sempat dirawat selama sembilan hari di rumah sakit. Namun karena keterbatasan ekonomi, keluarga terpaksa memilih rawat jalan hingga kini.