Ahmad Sahroni Ingatkan Polri: No Viral No Justice Tidak Bisa Dijadikan Kebiasaan!
Bocah perempuan 7 tahun di Langkat, diduga dicabuli oleh dua orang pria
Bocah perempuan 7 tahun di Langkat, diduga dicabuli oleh dua orang pria
Bocah perempuan berusia 7 tahun di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara diduga dicabuli oleh dua orang pria.
Melansir akun Instagram @infomedia_medan, pihak keluarga korban mengeluh karena Polres Langkat tidak kunjung memproses kedua pelaku.
Bahkan sang ayah menduga laporannya tak digubris lantaran keluarganya miskin. Padahal, laporan telah masuk sejak 11 Januari 2024.
Namun setelah ini viral, Polres Langkat Senin (29/1), melaporkan pihaknya telah menangkap satu dari dua orang tersangka.
Melihat kejadian ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni pun turut buka suara. Politikus NasDem tersebut kecewa dengan lambatnya respon Polres Langkat dalam menyikapi laporan tersebut.
Bahkan, Sahroni menduga, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga merasakan hal yang sama.
“Haduh, kan sudah diwanti-wanti sama Pak Kapolri sejak lama, proses semua laporan dengan cepat. Apalagi ini soal kejahatan seksual,” ujar Sahroni, Selasa, (30/1).
“Apa harus serba viral dulu baru bisa dapat keadilan? Kan malah nggak efektif bekerja seperti itu. Dan hati-hati, kalau masyarakat sudah kecewa dan jadi perhatian Pak Kapolri, mengganti jabatan itu bukan hal yang susah,” kata Sahroni.
Lebih lanjut, Sahroni juga menyoroti terkait budaya no viral no justice.
Menurutnya, hal tersebut merupakan kebiasaan yang buruk di ranah penegak hukum.
Karena tidak semua kasus bisa mendapatkan atensi publik.
“Budaya no viral no justice ini kan sebenarnya sangat buruk, ya. Karena ada ribuan bahkan puluhan ribu kasus yang mungkin ditangani aparat penegak hukum,” tegas Sahroni.
“Kan nggak semuanya bisa viral, paling hanya satu atau dua. Terus yang lainnya lama diprosesnya, gitu? Tolong segera diubah kebiasannya. Kalau bisa, sebelum viral udah beres ditangani duluan. Itu baru top,” tambah Sahroni.
Terakhir, Sahroni pun turut meminta jajaran kepolisian di seluruh daerah, agar lebih peka terhadap kasus-kasus yang ada di masyarakat.
Dengan begitu, menurut Sahroni, tingkat kepuasan terhadap Polri pasti jauh meningkat.
“Coba deh polisi, terutama yang di daerah-daerah, lebih peka dan responsif tangani laporan masyarakat. Saya yakin 1000 persen, tingkat kepercayaan masyarakat kepada Polri pasti makin melejit,” tutup Sahroni.
Anies Baswedan mendapat ancaman penembakan oleh netizen saat sedang live di aplikasi TikTok
Baca SelengkapnyaUntuk itu, Sahroni berharap, kasus kriminal di wilayah Jakarta Utara bisa menurun drastis pada tahun 2024 ini.
Baca SelengkapnyaTerdapat hal yang meringankan tuntutan, yaitu terdakwa bersikap sopan, mengakui semuanya, dan menyesali perbuatannya.
Baca SelengkapnyaNama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSYL didakwa melakukan pemerasan serta menerima gratifikasi dengan jumlah keseluruhan Rp44,5 miliar.
Baca SelengkapnyaViral Pungutan Liar Berkedok Retribusi di Tanah Abang, Polisi Tangkap Terduga Pelaku
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk tetap menjaga netralitas di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi mengatakan, pihaknya telah menyelidiki dua pria yang melakukan aksi premanisme.
Baca SelengkapnyaBendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk segera mengantisipasi lonjakan suara PSI.
Baca Selengkapnya