Ahmad Sahroni Minta Polri Cepat Mengusut Ancaman pada Anies Baswedan
Anies Baswedan mendapat ancaman penembakan oleh netizen saat sedang live di aplikasi TikTok
Anies Baswedan mendapat ancaman penembakan oleh netizen saat sedang live di TikTok
Ahmad Sahroni Minta Polri Cepat Mengusut Ancaman pada Anies Baswedan
Capres 01 Anies Baswedan mendapat ancaman penembakan oleh netizen saat sedang live di aplikasi TikTok.
Akun medsos Instagram @rifanariansyah, yang diindikasi sebagai pengancam, kini tak bisa ditemukan lantaran diduga dihapus oleh penggunanya.
Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo, Kamis (11/1), mengatakan, pihaknya tengah melakukan pendalaman lebih lanjut terkait kejadian ini.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menegaskan, Polri tidak boleh menanggap remeh berbagai ancaman keamanan bagi capres manapun.
“Saya minta pihak kepolisian dengan cepat mengusut ancaman ini. Karena ini ngeri sekali. Faktanya kita lihat insiden penembakan terhadap pemimpin negara itu bisa benar-benar terjadi, seperti di Jepang dan Amerika Serikat misalnya,” kata Sahroni, Jumat (12/1).
“Jadi tetap polisi harus memastikan keamanan para capres cawapres, khususnya di musim-musim kampanye yang mulai memanas seperti saat ini,” tambah Sahroni.
Lebih lanjut, selaku mitra kerja Polri, Sahroni juga meminta agar kepolisian menyisir segala bentuk ancaman dan provokasi, kepada setiap capres-cawapres di dunia maya.
Karena menurutnya, jika dibiarkan, akan dapat merusak dan memperkeruh suasana menjelang hari pemilihan nanti.
“Jadi yang bernada ancaman dan provokasi serius terhadap capres-cawapres di medsos, agar segera ditindak satu per satu. Karena ini sudah membahayakan nyawa para paslon,” ujar Sahroni.
Menurut Sahroni, apabila sekadar kritik pedas dan saling menghujat masih bisa dimaklumi.
“Ada sedikit hujat menghujat, dibuat meme, atau yang lainnya, itu masih sangat kita bisa pahami sebagai bagian dari demokrasi. Apalagi ini memang sedang momentum pemilu. Tapi kalau sudah mengancami, ini harus benar-benar diusut,” tambah Sahroni.
Ketegasan ini Sahroni harapkan dapat membawa suasana lebih kondusif menjelang hari pemilihan pada 14 Februari 2024 mendatang.
Untuk itu, aparat penegak hukum khususnya Polri, harus bantu untuk mewujudkannya.
“Harus saling jaga, saling menahan diri, dan bersuaralah dalam batasan yang ada. Agar situasi dan kondisi menjelang hari pemilihan bisa kita pastikan kondusif,” tutup Sahroni.