Risma Klaim Penyebaran Covid-19 di Surabaya Mulai Menurun
Dalam memutus mata rantai virus ini, Risma mengubah konsep penelusuran kasus atau tracing dari lingkup kampung, ke lingkungan yang lebih kecil lagi yaitu komunitas. Mulai dari komunitas pasar, guru, industri, mal, hotel, dan lainnya.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengklaim tren penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di wilayahnya sudah mengalami penurunan. Hal ini disampaikan saat berdialog melalui YouTube BNPB Indonesia.
"Sebetulnya kalau lihat trennya (Covid-19) ini turun. Kita kemarin 300-200 berapa ini trennya turun," kata Risma, Selasa (23/6).
-
Siapa pasangan calon gubernur Tri Rismaharini? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Bagaimana cara Tri Rismaharini menyampaikan niat pengunduran dirinya kepada Presiden Jokowi? Risma mengaku dia harus bertemu Jokowi untuk menyampaikan langsung niat pengunduran diri ini.
-
Siapa saja yang menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Dalam kegiatan itu, tertangkap kamera Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurrahman dan Mantan Danjen Kopassus Letjen (Purn) Prabowo Subianto mengandeng tangan Panglima ke-9 ABRI.
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
-
Kapan aksi unjuk rasa mahasiswa Trisakti yang berujung pada tragedi terjadi? Aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Trisakti pada 12 Mei 1998 menjadi salah satu gerakan yang masih diingat sampai saat ini.
-
Kapan Tri Rismaharini bertemu dengan Presiden Jokowi untuk mengundurkan diri? Risma menyatakan, dia bakal menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jumat hari ini (30/8/2024).
Kendati demikian, ia mengaku tak mengendorkan pemeriksaan dan juga tracing guna memutus mata rantai penyebaran virus asal Wuhan, China ini. "Kita tetap melakukan rapid massal, karena kita memang melakukan upaya-upaya yang cukup tegas," tegas Risma.
Dalam memutus mata rantai virus ini, Risma mengubah konsep penelusuran kasus atau tracing dari lingkup kampung, ke lingkungan yang lebih kecil lagi yaitu komunitas. Mulai dari komunitas pasar, guru, industri, mal, hotel, dan lainnya.
Rapid Massal Komunitas
Nantinya, lanjutnya, apabila ditemukan positif dari komunitas itu akan dilaksanakan isolasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Kita lakukan rapid massal dengan menindaklanjuti hasil positif yang kita dapatkan, itu berjalan terus, begitu ada positif satu maka lingkungannya kita kunci untuk lakukan rapid," ujar Risma.
Selain itu ia menambahkan, rapid test massal ini bakal dilakukan terhadap seluruh anggota komunitas baik ber-KTP Kota Surabaya atau pun non-Surabaya.
"Semuanya memang bukan warga Surabaya tetapi tetap kita lakukan supaya kita tahu tracingnya itu mereka ada di mana," tuturnya.
(mdk/eko)