Rizal Ramli: Indonesia Jadi Raja Impor
Rizal Ramli membandingkan tata kelola ekonomi ala Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan presiden setelah. Dulu, Gus Dur melakukan keberpihakan tapi berdaulat.
Mantan Menteri Koordinator (Menko) Ekonomi, Rizal Ramli, berbicara tentang ekonomi ala Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Keberpihakan menjadi kunci yang membedakan antara tata kelolo ekonomi era Gus Dur dan Presiden sesudahnya.
"Gus Dur ingin kita berdaulat, ekonomi, politik dan ada keberpihakan. Jadi ekonomi itu bukan hanya soal itung-itungan, itu sih tukang. Tapi ekonomi yang penting berpihak kepada siapa dulu baru dicari itungan-itungannya. Itulah yang menjelaskan kenapa saya dengan Gus Dur menjadi sangat deket sekali," kata Rizal Ramli dalam diskusi di Rumah Makan Kertanegara Kota Malang, Kamis (31/1).
-
Apa yang Ramzi lakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Jadi saat ini perlu dipersiapkan. Pendaftaran sudah diterima, semua dokumen telah masuk. Terdapat beberapa masukan terkait pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati. Namun, masih ada beberapa dokumen yang belum lengkap. Ternyata ada beberapa berkas dari pengadilan negeri Jakarta Timur yang belum saya siapkan," jelas Ramzi.
-
Mengapa Rizal Ramli dijuluki "Rajawali Ngepret"? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru "Rajawali Ngepret".
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Apa yang sedang diurus Ramzi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Ramzi menyebutkan bahwa kedatangannya ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur adalah untuk melengkapi berkas administrasi pencalonannya.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Kenapa Ridwan Kamil memberikan anggaran untuk RW di Jakarta? Usulannya tersebut agar warga dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian di wilayahnya masing-masing. "Masa Bandung bisa, Jakarta nggak? Apa yang terjadi? RW-RW warganya ikut mikirin mendesain sendiri wilayahnya. Coba bayangkan," jelasnya.
Semasa kepemimpinan Gus Dur, katanya, indikator perkembangan ekonomi mengalami kenaikan dari sebelumnya minus 3 menjadi 4,5 persen. Kesejahteraan rakyat juga meningkat, pangan stabil dan genie indeks paling rendah dalam sejarah Indonesia, yakni 0,3 persen.
Kondisi itu, kata Rizal, berbeda dengan pemerintahan saat ini yang banyak melakukan impor. Pemerintahan sekarang dinilai memiliki keberpihakan yang kurang jelas.
"Kalau hari ini, kurang jelas keberpihakannya. Kalau pidato memang Presiden Joko Widodo, kalau kampanye pingin kedaulatan pangan, setop impor ini, kurangi impor ini, dan lain-lain. Tapi empat tahun kemudian yang terjadi sebaliknya. Indonesia menjadi raja impor, nomor satu gula dan lain-lain. Dan itu merugikan petani," katanya.
Rizal menilai, hal itu terjadi karena tidak konsistennya antara cita-cita, strategi, kebijakan dan personalia. Sehingga yang terjadi inkonsistensi dan kurang berpihak kepada masyarakat kecil.
"Cita-cita ke kanan, maunya kedaulatan pangan, tetapi strateginya impor ugal-ugalan. Kebijakannya juga impor setiap saat, personalianya juga dipilih yang raja impor," tegasnya.
Dia berharao kondisi ini menjadi pelajaran untuk presiden terpilih yang akan datang. Agar pidato-pidato kedaulatan pangan, kedaulatan energi dan lain sebagainya konsisten dengan faktanya.
"Karena capek juga kalau demokrasi modelnya kayak gini. Karena gampang sekali tidak menepati janji, gampang sekali berubah-ubah, itu bukan demokrasi. Itu bukan contoh demokrasi yang baik," ungkapnya.
Ekonomi ala Gus Dur sangat mungkin untuk diterapkan di pemerintahan yang akan datang. Jika memang dilakukan secara bersunguh-sunguh.
(mdk/lia)