Roh, pria yang bakar rumah karena cinta ditolak diduga ikut tewas
Tiga warga tewas dalam peristiwa kebakaran tersebut.
Pria berinisial Roh, pelaku pembakaran rumah yang terjadi di RT 02 RW 02, Desa Karangjati, Kecamatan Susukan, Banjarnegara, Jawa Tengah yang terjadi Kamis (10/7) malam, diduga ikut terbakar dalam peristiwa tersebut. Beberapa saksi yang melihat kejadian tersebut melihat adanya sosok lelaki yang terbakar saat lari ke dalam rumah.
"Saat itu saya dengar ada suara teriak-teriak, kemudian saya keluar nengok, mbah putri (Kamisah, 78) sudah pingsan," kata Okti Diana Sari (27) kepada wartawan, Jumat (10/7).
Melihat kejadian tersebut, dia berniat ingin menolong tetangganya. Namun saat melihat korban lainnya, Anwar Sobihun (80), dia mengaku tak bisa menolong sendiri.
"Aku lihat mbah kakung (Anwar Sobihun) lagi dipukulin sama tersangka. Kemudian aku minta tolong sama warga. Habis itu, orangnya (pelaku) nyiram bensin terus bakar," ujarnya.
Saat ditanya tentang ciri-ciri fisik pelaku, Diana mengaku tidak melihat dengan jelas. "Orangnya aku enggak tahu persisnya, karena enggak kelihatan. Cuma kelihatan dia lagi mukul," tuturnya.
Selain itu, dia juga mendengar korban yang selamat Ning berteriak meminta pertolongan ke arah toko modern yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
"Aku dengar Mbak Ning teriak minta tolong," ucapnya.
Ketika ditanya tentang dugaan pelaku yang ikut terbakar, Diana mengemukakan kediaman Anwar Sobihun memang menjual bensin eceran dan tabung gas.
"Saat itu, memang di warung ada di rumah bensin. Kemungkinan dia (pelaku) terkena juga. Kemudian lari ke dalam," ujarnya.
Sementara itu, petugas di Rumah Sakit Emanuel Klampok Banjarnegara, Sugiyono mengemukakan saat ini korban Ning dalam kondisi trauma secara psikis. Selain itu, terdapat beberapa luka akibat benda tumpul di bagian kepalanya.
"Dari tanda-tanda yang kita dapatkan semalam, itu luka benda tumpul. Ada tiga lokasi di sebelah kanan sama sebelah kiri," ujarnya.
Mengenai korban yang terbakar, dia menjelaskan kondisi jenazah saat ini sulit dikenali karena sudah hangus. Diakuinya, tanda-tanda fisik yang dikenali hanya ada dua korban laki-laki dan satu korban perempuan.
"Secara detail sangat sulit dikenali. Kalau yang laki-laki, dua-duanya adalah lelaki dewasa, hanya saja ada yang posturnya lebih kecil dibanding jenazah yang satunya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Polsek Susukan, Ajun Komisaris I Wayan Darna saat ditemui di markas Polsek Susukan mengatakan hingga kini masih melakukan penyidikan. "Kami masih melakukan penyelidikan," ucapnya.