Rombongan WN Australia Pulang, Kemenkum HAM Bali dan Angkasa Pura I Beda Pernyataan
Rombongan warga negara (WN) Australia yang sebelumnya berada di Pulau Bali diketahui telah pulang melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Rabu (18/8). Terkait hal ini, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) Provinsi Bali berbeda pernyataan dengan PT Angkasa Pura I selaku pengelola bandara.
Rombongan warga negara (WN) Australia yang sebelumnya berada di Pulau Bali diketahui telah pulang melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Rabu (18/8). Terkait hal ini, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) Provinsi Bali berbeda pernyataan dengan PT Angkasa Pura I selaku pengelola bandara.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Provinsi Bali, Jamaruli Manihuruk menuturkan para bule tersebut bukan repatriasi atau evakuasi.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang dilakukan Nia Ramadhani di Bali? Baru-baru ini, Nia Ramadhani melakukan perjalanan ke Bali untuk mengikuti acara half marathon di sebuah resor mewah.
-
Bagaimana Presiden Jokowi terbang menuju Bali? Jokowi dan rombongan lepas landas menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sekitar pukul 13.15 WIB.
-
Apa yang diresmikan oleh Etihad Airways di Bali? Pendaratan ini menandai peluncuran layanan reguler antara Abu Dhabi dengan Bali.
-
Apa yang diharapkan dari pungutan wisatawan asing di Bali? Rektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali. Terkait hal itu, Rektor Universitas Udayana Ngakan Putu Gede Suardana berharap, pungutan akan dibarengi dengan peningkatan kualitas pariwisata Bali.
-
Siapa yang memukau dengan kecantikan alaminya di Bali? Saat liburan di Bali, Prilly Latuconsina memukau dengan kecantikan alaminya dalam beberapa foto terbaru di Instagram pribadinya.
"Jadi ini bukan repatriasi. Kalau repatriasi itu seluruh penumpang adalah WN Australia, ini kepulangan biasa saja," kata Jamaruli di Denpasar, Bali, Rabu (18/8).
Ia menerangkan, bahwa yang berangkat bukan hanya warga Australia saja. Namun juga ada warga Indonesia. Dari 186 penumpang itu terdapat 80 orang WNI, 97 WN Australia, 2 WN Inggris, 1 WN Jerman, 1 WN Irlandia, 3 WN Selandia Baru, 1 WN Turki dan 1 orang WN Suriah.
Sementara, warga Indonesia yang ikut terbang dalam pesawat itu adalah yang sudah memiliki izin tinggal tetap atau permanen di Australia. Sedangkan, kebanyakan di antara warga Australia yang pulang itu sudah cukup lama tinggal di Bali.
"Ada yang sudah hampir 1 tahun, wajar kalau ingin bertemu dengan keluarganya," imbuhnya.
Ia juga mengatakan, kepulangan WN Australia itu merupakan penerbangan komersial yang dilakukan oleh pihak swasta, dan Pemerintah Australia hanya membantu memfasilitasi perizinan agar bisa berangkat dari Bali.
Selain itu, para penumpang juga membayar tiket dan mereka baru pulang ke Australia karena selama ini tidak ada penerbangan internasional dari Bali ke Australia karena Pandemi Covid-19.
"Karena selama ini kan tidak boleh, tapi yang mau pulang tetap harus membayar tiket. Jadi, bukan dibiayai negara seperti evakuasi, penumpang pesawat pun tidak seluruhnya warga Australia seperti repatriasi," ujar Jamaruli.
Sementara itu, Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Taufan Yudhistira menuturkan para WNA tersebut adalah repatriasi.
"Iya benar repatriasi. 186 (warga Australia)," kata Taufan Yudhistira saat dihubungi.
Ia menerangkan, untuk penumpang wajib melewati pintu pemeriksaan dokumen yaitu surat kesehatan negatif Covid-19 yakni PCR dan cek suhu tubuh. Apabila surat dokumen perjalanan dinyatakan lengkap, maka penumpang dapat menunggu di ruang tunggu untuk masuk ke dalam pesawat.
"Dari Pemerintah Australia kerja sama dengan Qantas untuk menjemput warganya yang ada di Indonesia," ujar Taufan.
Baca juga:
Ratusan Warga Australia Tinggalkan Bali
Pulau Saipan Bakal Saingi Bali, Ini Respons Dinas Pariwisata
CEK FAKTA: Hoaks Kabar Badai Australia Menerjang NTT
Aksi Unjuk Rasa Tolak Perpanjangan Lockdown di Australia
Maskapai Qantas Rumahkan 2.500 Karyawan Dampak Lockdown Sydney
YouTube Larang Sky News Australia Unggah Video karena Langgar Misinformasi Covid-19