RSUD Moewardi Solo kekurangan tempat tidur pasien
Pemrov Jateng diharapkan membantu untuk mengupayakan tambahan gedung baru yang bisa menampung 254 tempat tidur baru.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi Solo tidak mampu lagi menampung pasien yang semakin melimpah dari berbagai daerah. Sejak berdiri 1 Januari 1960 lalu, daya tampung rumah sakit milik Provinsi Jawa Tengah (Jateng) itu dalam beberapa tahun belakangan hanya 400 tempat tidur.
Namun hingga awal tahun 2015, jumlah tempat tidur di rumah sakit kategori RSUD terbesar kedua setelah RSUD dr Soetomo Surabaya ini sudah mencapai 800 unit.
"Kalau jumlah 800 dulu mungkin sudah besar, kalau sekarang jumlah penduduk kan sudah semakin besar juga. Kalau Cuma 800 tidak cukup. Banyak yang memerlukan pertolongan medis jadi jumlah tempat tidur juga harus diperbanyak," ujar Direktur RSUD dr Moewardi , Basuki Sutarjo kepada wartawan, Minggu (11/1).
Menurut Basuki, akibat kekurangan tempat tidur tersebut, pihaknya harus menunda atau bahkan menolak perawatan kepada pasien lantaran sudah penuh. Sedikitnya ada 63 pasien yang masih harus mengantre mendapatkan perawatan rumah sakit yang beralamat di Jalan Kolonel Sutarto itu.
"Kami terpaksa melakukan itu, bukan berarti kami menolak, karena kamarnya memang penuh maka harus mengantre," tandasnya.
Basuki berharap Pemrov Jateng membantu untuk mengupayakan tambahan gedung baru yang bisa menampung 254 tempat tidur untuk kelas III, untuk memberikan pelayanan kepada pasien pengguna Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya mengalami hambatan lantaran tak adanya lahan di sekitar RSUD dr Moewardi.
Sementara itu dalam kunjungannya ke RSUD dr Moewardi, Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko berjanji untuk membantu pembangunan gedung baru itu. Heru mengaku telah melihat adanya lahan kosong di belakang RS dr Moewardi, milik Kementerian Sosial.
"Ternyata di belakang ada lahan milik pemerintah pusat. Kami akan mencoba meminta lahan kosong ini. Kalau diperbolehkan akan langsung dibangun gedung untuk tambahan pelayanan," pungkasnya.