RSUP Wahidin Sudirohusodo Antisipasi Kasus Covid-19 Melonjak 30% Usai Libur Panjang
Kasus Covid-19 yang ditangani Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, diprediksi melonjak 30 persen setelah libur panjang dan tahun baru 2021. Perkiraan kasus Covid-19 itu melonjak setelah pada bulan Desember mengalami kenaikan.
Kasus Covid-19 yang ditangani Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, diprediksi melonjak 30 persen setelah libur panjang dan tahun baru 2021. Perkiraan kasus Covid-19 itu melonjak setelah pada bulan Desember mengalami kenaikan.
"Pada bulan Desember saja, cenderung ada kenaikan jumlah kasus Covid-19 di RSUP Wahidin Sudirohusodo. Apabila masyarakat tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di masa liburan natal dan akhir tahun ini, kasus dapat diperkirakan melonjak sampai dengan 30% bahkan bisa lebih," kata Direktur RSUP Wahidin Sudirohusodo, Dr Khalid Saleh dikonfirmasi, Jumat (1/1).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
Khalid mengatakan, pasien Covid-19 dirawat di RSUP Wahidin Sudirohusodo hari ini mencapai 68 orang. Menurut dia, pihak RSUP Wahidin Sudirohusodo untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
Dia menjelaskan, RUSP Wahidin Sudirohusodo telah menyiapkan kapasitas ruang isolasi dan ICU menjadi sekitar 30% - 40% dari total tempat tidur yang dapat digunakan untuk pasien Covid-19 sesuai instruksi dari Menteri Kesehatan.
"Kita telah menyusun rencana aksi apabila terjadi lonjakan kasus Covid-19, yakni penambahan persiapan ruang isolasi dengan 195 tempat tidur. Pada tahap 1 akan dioperasionalkan 40 tempat tidur di Paviliun Palem Lantai 2, sehingga menjadi 342 tempat tidur dari total keseluruhan 1023 tempat tidur," kata Khalid yang juga Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Sulsel ini periode 2018-2021.
Dia menambahkan, jika seluruh ruang perawatan penuh, akan didirikan tenda lapangan dengan kapasitas 40 tempat tidur di pelataran parkir Infection Centre. Sementara ini, terangnya, telah dilakukan penyesuaian kapasitas ruang perawatan Covid-19 pada gedung Infection Centre (IC), Paviliun Perawatan Palem lantai 1 dan Ruang Isolasi IGD dengan jumlah 147 tempat tidur.
Pada tahap 1 akan dioperasionalkan 40 tempat tidur di Paviliun Palem Lantai 2, sehingga menjadi 342 tempat tidur dari total keseluruhan 1023 tempat tidur. Juga disiapkan fasilitas hemodialisis khusus untuk pasien Covid-19 sebanyak 11 mesin hemodialisis.
Untuk fasilitas penunjang, ada 4 tempat pengambilan sampel swab RT-PCR yakni di Laboratorium, Infection Centre, Paviliun Palem dan di IGD/ambulans. Serta 3 set X-Ray mobile dan 3 set CT-Scan.
Optimalisasi alat kesehatan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan yakni penggunaan mesin Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO) atau Oksigenasi Membran Extracorporeal.
"Alat medis yang bertindak sebagai pengganti fungsi jantung dan paru-paru ini membantu pasien untuk melewati masa kritis ketika mengalami kegagalan fungsi jantung dan paru-paru. Saat ini sudah ada pasien yang kita berikan dengan alat ini," tandasnya.
Baca juga:
Hubungan Perubahan Iklim dengan Virus Covid-19, Bisa Bantu Penyebaran dan Mutasi
Antisipasi Lonjakan Kasus, Pemprov DKI akan Tambah RS Rujukan Covid-19
Tak Ada Provinsi Laporkan Nihil Kasus Covid-19 Awal Tahun 2021
113 Pasien OTG Dirawat di Rumah Lawan Covid-19 Tangerang Selatan
Update 1 Januari 2021: Kasus Covid-19 Tambah 8.072, Sembuh 6.839