Ruang Kelas Ambruk, Siswa SDN Malangsari Karawang Numpang di Halaman Rumah Warga
Mirisnya, ada sebagian siswa duduk di halaman rumah warga. Beratap terpal dan teriknya panas, siswa dengan seksama memperhatikan guru mereka mengajar.
Ratusan siswa SDN Malangsari II, Desa Malangsari, Pedes, Karawang terpaksa melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menumpang di rumah warga sekitar sekolah. Penyebabnya, tiga ruang kelas ambruk sejak dua tahun lalu. Sementara tiga ruang kelas lainnya sedang dalam renovasi karena rusak parah dan nyaris ambruk.
Pantauan merdeka.com di lapangan, para siswa belajar dengan kursi seadanya. Mirisnya, ada sebagian siswa duduk di halaman rumah warga. Beratap terpal dan teriknya panas, siswa dengan seksama memperhatikan guru mereka mengajar.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Apa yang dilarang oleh Ganjar Pranowo di sekolah? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan "Iya tinggal beberapa, yang biasanya punya problem (menahan ijazah), suruh kirim ke kami, dan nanti kalau ada kami urus. Apakah itu negeri atau swasta," tegas Ganjar Pranowo saat menghadiri Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jateng di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (26/7/2023).
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kenapa ucapan kelulusan sekolah dianggap penting? Ucapan tersebut juga menjadi penyemangat untuk membantu mereka ketika mereka memulai tahap kehidupan selanjutnya.
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan di sekolah? Korban diduga telah melakukan pelecehan terhadap para siswi di sekolah.
Guru SDN Malangsari II, Agus Setiayana mengatakan siswa terpaksa menumpang di rumah warga karena tidak ada ruang kelas yang bisa digunakan untuk proses belajar mengajar. Bahkan, menurutnya, tiga ruang kelas yang rusak sejak dua tahun lalu masih belum diperbaiki.
"Terpaksa siswa belajar di halaman rumah warga dengan kondisi memprihatinkan karena tidak ruang kelas yang tidak bisa digunakan," kata Agus, Senin (14/10).
©2019 Merdeka.com/Bram Salam
Akibatnya, para siswa yang berjumlah 170 orang mulai kelas 1 hingga kelas 6 dan guru terpaksa proses belajar mengajar di halaman rumah warga. Kegiatan belajar dibuat secara bergantian, pagi dan siang.
"Dalam belajar secara bergantian, ada yang belajar pagi dan siang," ujarnya.
Dia menyesalkan, anak-anak harus belajar di luar ruangan dalam kondisi darurat. Kondisi tidak nyaman ini, kata Agus, berpengaruh terhadap proses belajar mengajar.
"Sebetulnya tidak nyaman dengan kondisi seperti ini, namun tidak ada cara lain yang bisa dilakukan," sesalnya.
©2019 Merdeka.com/Bram Salam
Salah satu siswa kelas 3, Adi (9) mengeluhkan aktivitas belajar tidak nyaman karena panas terik dan kadang berdebu.
"Belajar tidak tenang dan nyaman, panas dan berdebu," singkatnya.
Baca juga:
715 Ruang Kelas SD dan SMP di Bekasi Belum Punya Meja dan Kursi
Diterpa Angin Kencang, Bangunan SDN 1 Cileunca Purwakarta Ambruk
Siswa SD Pekayon Bekasi Belajar di Lantai Selama Dua Tahun
Tak Punya Bangunan, SMP di Bogor Ubah Halaman Rumah Warga Jadi Sekolah
Lagi, Murid SD di Bogor Belajar di Lantai
Murid Madrasah di Bogor Belajar dengan Kondisi Memprihatinkan