Rumah Diterjang Banjir, Ratusan Warga Serang Terpaksa Mengungsi
Pukul 20.00 Wib, ketinggian air mencapai satu meter. Ketinggian air terus naik.
Ratusan rumah di Kampung Tambak Pasir, Desa Tambak, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, Banten, diterjang banjir akibat meluapnya sungai Ciujung, Senin (7/12). Ratusan warga mengungsi di wilayah yang aman dan mendirikan dapur umur seadanya.
Sebanyak 335 KK di kampung tambak pasir diterjang banjir akibat meluapnya Sungai Ciujung sejak Senin dini hari. Ratusan warga mengungsi kerumah kerabatnya dan juga masjid di wilayahnya yang lebih aman dari banjir. Sejak sore hari air terus meninggi, ketinggian air mencapai 1-2 meter.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Apa saja yang terdampak akibat banjir di Semarang? Genangan banjir yang ada di Semarang cukup bervariasi antara 20 hingga 70 cm. Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
-
Bagaimana kondisi banjir di Semarang? Genangan banjir yang ada di Semarang cukup bervariasi antara 20 hingga 70 cm.
-
Dimana saja banjir terjadi di Semarang? Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
Berdasarkan pantauan, sejumlah warga menjebol pagar Tol agar bisa keluar dari desa Undar-andir, akibat jalur akses jalan digenangi air.
©2020 Merdeka.com
Pukul 20.00 Wib, ketinggian air mencapai satu meter. Ketinggian air terus naik.
"Tadi ada petugas tol nya, enggak kenapa-kenapa," kata salah satu warga yang tengah memanjat pagar tol.
Faisal salah satu warga Undar-andir mengungkapkan, keluarganya telah siaga untuk mengungsi karena ketinggian air terus naik.
"Kasur sudah dinaikin semua, sudah pada siaga,"ujarnya.
Warga yang mengungsi mengaku belum mendapatkan bantuan. Hingga kini mereka makan dengan memasak bahan makanan dari swadaya masyarakat di dapur umum.
Warga mengaku membutuhkan tenda, obat-obatan dan juga makanan siap saji. "Makan sebagian ada yang beli, ada juga yang dari dapur umum. Bantuan belum ada," ujar Baehaki, salah satu warga ditemui di lokasi pengungsian.
Hingga saat ini sejumlah wilayah di Kabupaten Serang masih diguyur hujan. Dan debit air di sungai Ciujung masih terus meninggi. Begitu juga debit air di bendungan Pamarayan.
(mdk/ray)