Rumah ibadah disegel, Jemaah Ahmadiyah bingung Salat Id
Jemaah Ahmadiyah menanti janji Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mau cabut segel rumah ibadah di Tebet.
Jemaah Ahmadiyah belum berencana melaksanakan Salat Id di Jalan Bukit Duri Tanjakan Batu No 13 RT 02/08 Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Hal itu menyusul penyegelan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan dan warga karena menilai bangunan itu tak sesuai fungsi tentang rumah ibadah dan menyalahi tata ruang.
"Dimana pun Jemaah Ahmadiyah berada, kita tetap ikut pemerintah pelaksanaan Salat Id-nya," kata Penjaga Rumah Ibadah tersebut Diantono di lokasi, Kamis (16/7).
Lebih jauh dia menyesalkan penyegelan tersebut karena hanya persoalan ibadah. Sebab menurut dia, ibadah itu merupakan kewajiban setiap umat.
"Kita ingin memenuhi hak kita dalam ibadah. Selama ini kenyataannya kita mau salat aja susah," katanya.
Diantono mengatakan, rumah tersebut memang hanya diperuntukkan buat melakukan ibadah kelompoknya. Ada sepuluh orang lebih yang melakukan salat di markasnya tersebut.
"Ada 13 orangan warga sekitar Tebet. Ini wilayah tanggung jawab Jaktim. Tapi secara jumlah yang aktif bayar iuran 250 orang di Jaktim. Kita enggak masalah dari mana aja, sama kayak di Istiqlal tuh kan dimana aja jemaahnya," ujarnya.
Dia dan jemaah lain merasa senang dengan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang bakal mencabut segel tersebut. "Ya alhamdulillah lah, saya bersyukur," tandasnya.
Baca juga:
Saat ibadah, Jemaah Ahmadiyah selalu berpakaian rapi dan bawa mobil
Jemaah Ahmadiyah di Tebet diketahui warga cuma salat seminggu sekali
Ini kata MUI soal Ahok izinkan Ahmadiyah beribadah di Tebet
Ahok ngaku sempat tanya Pemkot Jaksel alasan segel masjid Ahmadiyah
Ahok persilakan jemaah Ahmadiyah beribadah di Tebet
Kelompok Ahmadiyah protes tempat ibadahnya disegel
FPI segel rumah yang jadi masjid jamaah Ahmadiyah di Tebet
-
Kapan Masjid Agung Banten dibangun? Dalam laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, disebutkan bahwa masjid besar ini mulai dibangun atas perintah Sultan Maulana Hasanuddin, Putra dari Sunan Gunung Jati, sekitar tahun 1552 – 1570 M.
-
Kapan Masjid Pecinan Tinggi Banten dibangun? Tahun pembangunan diperkirakan pada 1552, atau empat tahun sebelum pendirian Masjid Agung Banten lama pada 1556.
-
Kapan Masjid Agung Sungailiat dibangun? Destinasi yang kedua ada Masjid Agung yang sudah berdiri sejak tahun 1983 silam. Alamat masjid ini berada di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka Belitung, bangunan ini tepat berhadapan dengan Hutan Kot Sungailiat.
-
Kapan Masjid Pejlagrahan dibangun? Jika ditelusuri tahun pembuatannya, masjid ini konon dibangun di abad ke-15 silam. Bisa dikatakan bahwa bangunan ini menjadi tempat beribadah umat muslim pertama di Cirebon.
-
Mengapa Masjid Agung Banten dibangun? Agar misi penyebaran agama Islam bisa berjalan maksimal, maka Sultan Hasanuddin mendirikan sebuah masjid yang ternyata bukan sekedar sebagai tempat salat dan berdakwah, namun juga simbol kerukunan dan keberagaman di Banten.
-
Kapan Masjid Raya Badiuzzaman dibangun? Melansir dari beberapa sumber, Masjid Raya Badiuzzaman dibangun sekitar tahun 1885 atau sekitar 1306 Hijriah oleh seorang Raja Sunggal bernama Datuk Badiuzzaman Surbakti asal Suku Karo.