Rusuh di Wamena Papua, Ribuan Warga Mengungsi ke Mapolres dan Kodim Jayawijaya
Warga yang mengungsi bukan saja pendatang tetapi juga masyarakat asli Papua.
Ribuan masyarakat Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mengungsi ke Mapolres dan Kodim 1702/Jayawijaya. Warga yang mengungsi bukan saja pendatang tetapi juga masyarakat asli Papua. Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengatakan sedang diupayakan agar situasi kondusif.
"Terkait pengungsi, kita berupaya dengan keamanan untuk menjaga situasi yang terjadi ini supaya kondusif kembali lagi," kata Jhon di Wamena seperti dikutip Antara, Senin (23/9).
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Apa kesulitan yang dialami ibu Persit di Wamena? Kesulitan Menyalakan Kompor Ibu Persit yang tidak diketahui namanya itu sempat kesulitan menyalakan kompor minyak tanah yang sedikit rumit dibandingkan dengan kompor gas. Beberapa kali api yang sudah dinyalakan harus mati, sehingga ia harus menyalakan api berkali-kali.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Siapa yang kesulitan menyalakan kompor minyak tanah di Wamena? Ibu Persit yang tidak diketahui namanya itu sempat kesulitan menyalakan kompor minyak tanah yang sedikit rumit dibandingkan dengan kompor gas. Beberapa kali api yang sudah dinyalakan harus mati, sehingga ia harus menyalakan api berkali-kali.
-
Di mana ibu Persit ini tinggal di Wamena? “Nah yang uniknya juga di Wamena adalah kompor minyak tanah. Jadi di rumah dinas pak Gading masih pakai kompor minyak tanah guys. Tapi katanya ada juga yang sudah pakai kompor listrik dan kompor gas. Tapi harga gas di Wamena itu lumayan tinggi,” kata ibu Persit tersebut.
Jhon mengatakan aksi yang terjadi pagi hari hingga sore bukan demonstrasi. Pihak kepolisian dan pemerintah bahkan tidak menerima pemberitahuan bahwa akan dilakukan demonstrasi.
"Ini bukan demonstrasi lagi, ini aksi anarkis dan terjadi di mana-mana terjadi pembakaran, pelemparan," ujarnya.
Bupati mengaku belum diketahui pasti jumlah korban mati dan luka pada insiden yang melibatkan anak-anak usia sekolah tersebut. "Korban kami belum dapat data, dan kami berupaya di rumah sakit tetap pelayanan bisa berjalan dengan baik," klaim Jhon.
Berdasarkan pantauan, sejumlah masyarakat lari menyelamatkan diri ke Mapolres dan Kodim dengan membawa barang seadanya. Sekitar 200-an warga itu merusak kios, tokoh, membakar mobil, membakar motor dan fasilitas lainnya.
Selain membakar habis Kantor Bupati, Kantor Inspektorat, Kantor Diskominfo, Kantor BPKAD dan Kantor Bappeda, mereka juga berusaha membakar kantor Otonom yang terdiri dari sejumlah dinas.
Informasi yang diperoleh, anak-anak yang terdiri dari beberapa sekolah itu sempat berupaya masuk ke Bandara Wamena dan RSUD tetapi dipukul mundur oleh aparat.
Baca juga:
Kapendam Cendrawasih: Situasi Wamena dan Jayapura Sudah Kondusif
16 Orang Tewas dalam Kerusuhan Wamena
Empat Orang Tewas Demo Rusuh di Wamena: Tiga Sipil dan Satu TNI AD
Soal Kerusuhan di Wamena, Jokowi Minta Masyarakat Kroscek Setiap Informasi
Jokowi Minta Penanganan Kasus di Papua Diselesaikan Tanpa Emosi