Saat Ibas Tuangkan Minyak Goreng Literan untuk Ibu-Ibu yang Antre
Dalam operasi pasar murah di dapilnya, Ibas total menyalurkan 16.000 liter (16 ton) minyak goreng. Menurutnya, ini adalah realitas kejadian yang ditemui di Kabupaten Ngawi ketika melakukan reses DPR RI.
Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono menyapa warga yang sedang mengantre tertib beli minyak goreng dengan prokes. Bak pedagang yang sedang berjualan, Ibas panggilan akrabnya ikut tuangkan secara langsung minyak goreng literan dalam operasi pasar tersebut.
"Meniko, biar kulo sing tuangkan langsung minyak gorengnya ya. Sabar-sabar ya bu.. ikut antre," sapa Ibas, Selasa (8/3).
-
Bagaimana Edhie Baskoro Yudhoyono tampil di tanah suci? Di tanah suci, Ruby dan Edhie tampil dalam busana muslim baby blue.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Siapa saja yang hadir di acara Biyan bersama Annisa Yudhoyono? Annisa dan Aira berfoto bersama Dian Sastrowardoyo, yang kebetulan juga membawa putranya, Ishana.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
-
Kenapa Annisa Yudhoyono melepas burung di IKN? "Harapannya pelepasan burung ini untuk menjaga ekosistem alam di kawasan IKN agar tetap terawat dengan baik," tulis Annisa Yudhoyono.
-
Mengapa Sindoedarsono Soedjojono mengecam Basoeki Abdoellah? Dalam pandang berpolitiknya, Djon selalu mengecam Basoeki Abdoellah karena tidak nasionalistis, hanya melukis keindahan Indonesia hanya untuk memenuhi selera pasar turis saja.
"Waduh langsung Mas tho', Matur Nuwun Mas Ibas," kata salah satu warga.
Ibas pun ikut bertanya-tanya dalam dialog kecilnya dengan warga. "Bu, biasanya butuh berapa liter seminggu?" tanyanya.
"Wah ya tergantung Mas, karena kulo jualan jadi bisa dua liter dalam seminggu. Jadi kalau langka dan mahal, kita sulit Mas," jawab si ibu.
"Ya messeake ya, untuk itu sekarang kita berikan atensi dan kepedulian ini, Bu! Tapi monggo jangan banyak banyak ya, kita harus berbagi dengan yang lainnya," sambut Ibas.
Dalam operasi pasar murah di dapilnya, Ibas total menyalurkan 16.000 liter (16 ton) minyak goreng. Menurutnya, ini adalah realitas kejadian yang ditemui di Kabupaten Ngawi ketika melakukan reses DPR RI.
"Kita serap aspirasi masyarakat tidak hanya dari pemberitaan, tapi kita melihat langsung di lapangan bahwa benar mereka merasa kesulitan dan mengeluhkan mahalnya harga kebutuhan pokok, seperti kedelai, lombok (cabai), daging dan yang paling gaduh adalah minyak goreng," ujar Ibas.
"Harga minyak goreng belakangan ini memang berubah-ubah dan terjadi kelangkaan. Di Kabupaten Ngawi, saya bertanya dengan kepala pasar dan para pembeli untuk harga eceran tertinggi sebesar Rp14 ribu hingga Rp17 ribu . Akan tetapi, realitanya masyarakat masih harus membeli minyak goreng dengan harga yang lebih dari itu, bisa sampai Rp20 ribu hingga Rp30 ribu, bahkan ada yang sampai Rp90 ribu per liter," terang Ibas.
Di sela-sela operasi pasar Ibas juga menyempatkan waktunya untuk berdialog langsung dengan para pedagang yang sedang mengantre.
"Harga jual minyak sekarang berapa, Bu?" tanya Ibas yang dijawab kompak oleh para pedagang, "Mahal, Pak! Kalau kemarin seliter harganya Rp20 ribu dan bisa lebih," imbuh salah satu pedagang.
"Naiknya lumayan, ya, berarti. Hari ini ikut beli di pasar murah tetapi jangan borong banyak-banyak, ya, biar yang lain juga kebagian. Satu orang dua liter cukup," pesan Ibas.
Kenaikan harga bahan pokok ini tentu menyulitkan masyarakat. Oleh karena itu, selain mendengar dan melakukan serangkaian kegiatan operasi pasar demi menstabilkan harga bahan pokok, Ibas juga mengajak pemerintah pusat dan daerah, khususnya Kementerian Perdagangan dan dinas terkait untuk melakukan pendekatan secara langsung ke kepala pasar, pedagang, maupun distributor. Selanjutnya Ibas pun berharap produsen sawit atau minyak goreng terus meningkatkan produksinya agar tercapai kebutuhan dalam negeri sehingga tindak menjadi langka.
"Saya menyambut baik atas segala aksi nyata para produsen, pemerintah pusat dan daerah dalam menyikapi tantangan ini. Kami sebagai wakil rakyat akan terus menyampaikan aspirasi ini ke pemerintah untuk dicarikan solusi cepat dan terbaiknya," terangnya.
Baca juga:
Minyak Goreng Langka, Ibas: Pedagang Boleh Untung tapi Pembeli Jangan Kemahalan
Ibas Bangga Pacitan Sekarang Punya Jalan yang Bagus, PLTU dan Waduk
Kunjungi Pacitan Saat Reses DPR, Ibas Resmikan Progam Kotaku
Ibas: Kebutuhan Dapur Harus Tersedia Jangan Sampai Rakyat Kelaparan
Potret Bahagia Aliya Rajasa Istri Ibas Yudhoyono, Kini Hamil Anak Keempat
Di Depan Himpunan Pengusaha Nahdliyin, Ibas Bicara Ancaman Varian Covid-19 Omicron