Saat Megawati Ngamuk Jagoannya Tumbang di 5 Daerah Pilkada 2024
Megawati menyindir pihak yang menghalalkan segala cara untuk menang Pilkada 2024.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri marah besar jagoannya tumbang di lima daerah pada Pilkada 2024. Lima daerah itu adalah Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Utara.
Setelah pencoblosan pada Rabu (28/11) kemarin, Megawati mengatakan, demokrasi Indonesia terancam mati. Dia menyindir pihak yang menghalalkan segala cara untuk menang Pilkada 2024.
- Megawati Tegaskan Mau Diusung di Pilkada Harus Jadi Kader PDIP: Jangan Dompleng Saja
- Megawati Umumkan 169 Bakal Calon Kepala Daerah PDIP Besok
- Megawati Sebut Kecurangan di Pilpres 2024 Nyata: Buktinya Ada Tapi Diumpetin
- Megawati Mengaku Sekarang jadi Tukang Ngamuk: Kalau Enggak Diamukin, Banteng Dipanahin Melulu
"Kekuatan ini mampu menggunakan sumber daya dan alat-alat negara," kata Megawati.
Megawati menyebut, pengerahan aparat negara terjadi di Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, hingga Sulawesi Utara.
Dia mengambil contoh di Jawa Tengah. Megawati mengaku mendapatkan laporan masifnya penggunaan penjabat kepala daerah untuk mempengaruhi pemilih di Jawa Tengah. Selain itu, terjadi mutasi aparatur kepolisian untuk memetik politik elektoral.
Megawati mengaku mengenal baik Jawa Tengah. Dia pernah terpilih menjadi anggota DPR RI sebanyak tiga kali dari daerah tersebut. Menurut Megawati, Jawa Tengah bukan hanya 'kandang banteng' tapi juga tempat persemaian gagasan nasionalisme dan patriotisme.
Dia menyebut, Jawa Tengah memiliki energi pergerakan rakyat yang kuat. Di daerah itu, kader dan simpatisan PDIP sangat militan. Mereka biasanya tidak terkalahkan jika pilkada dilakukan secara fair, jujur, dan berkeadilan.
"Namun dalam situasi ketika segala sesuatu bisa dimobilisasi oleh kekuasaan, maka yang terjadi adalah pembungkaman. Apa yang terjadi saat ini sudah diluar batas-batas kepatutan etika, moral, dan hati nurani," tegas Megawati.
Megawati mengatakan, saat dirinya menjadi presiden pada 2004, rakyat diberikan kebebasan untuk memilih. Tidak ada campur tangan kekuasaan. Namun saat ini, pilihan rakyat dipengaruhi kekuasaan.
"Saya sangat khawatir bahwa hal ini akan terus berjalan di kemudian hari. Oleh karena itu saya bertanya, di manakah sebenarnya hak dan keadilan dan kedaulatan seluruh rakyat Indonesia yang saya cintai?" ucap Megawati.
Minta Kader Kumpulkan Bukti Intimidasi dan Mobilisasi Bansos
Megawati meminta seluruh simpatisan dan kader PDIP tidak takut menyuarakan kebenaran. Dia juga meminta agar melawan secara terukur sesuai koridor hukum.
Megawati lalu menyampaikan lima instruksi kepada simpatisan dan kader PDIP. Pertama, jaga dan amankan setiap suara rakyat dengan sebaik-baiknya. Kedua, kumpulkan setiap bukti intimidasi aparatur negara, terutama money politics.
Ketiga, kumpulkan berbagai bukti yang menunjukkan mobilisasi bansos yang dilakukan secara masif. Keempat, kumpulkan berbagai fakta pengadangan. Dia menyinggung pengadangan yang terjadi di Banten.
"Kelima, terus galang kekuatan rakyat agar berani menyuarakan kebenaran," ujar Megawati.