Saat tabrakan, pintu KA Bintaro dijaga teknisi bantalan rel
Petugas yang biasa berjaga sedang cuti.
Kasus tabrakan maut antara truk pengangkut BBM dengan KRL di Bintaro, Senin (9/12) kemarin hingga kini masih terus diselidiki. Menurut pemeriksaan tujuh saksi, diketahui bahwa petugas pintu rel yang saat itu tengah berjaga bukanlah petugas aslinya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menuturkan untuk petugas penjaga pintu rel yang asli sedang cuti. "Penjaga pintu bukan aslinya. Dia teknisi bantalan rel. Yang asli sedang cuti," ujar Rikwanto, di Jakarta, Selasa (10/12).
"Jadi yang berjaga saat itu orang yang diperbantukan," tambahnya.
Sejumlah saksi yang diperiksa, lanjut Rikwanto, yakni dua orang pemilik motor yang motornya hangus, pemilik kios yang berada di sekitar TKP dan masyarakat yang saat itu berada di pos keamanan.
"Di samping orang, polisi juga periksa peralatan palang pintu, sirine, dan bel yang biasanya hidup saat kereta lewat," paparnya.
Selain itu, untuk korban meninggal dunia seluruhnya disemayamkan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. "Hari ini tim DVI Polri sedang bahas post mortem dan antemorthem, sebelum dan setelah kecelakaan seperti apa. Setelah tuntas, dikenali keluarga, baru diserahkan ke keluarga," jelas Rikwanto.
Selain itu, tambah Rikwanto, petugas dari PT KAI juga tak luput dari pemeriksaan penyidik Kepolisian. "Kita akan koordinasikan dengan PT KAI, apakah itu boleh, bagaimana prosedurnya atau SOP-nya. PT KAI kita mintakan keterangan sebagai saksi ahli," pungkasnya.