Saat telusuri anaknya, orangtua Rian sempat cekcok dengan Andi
Saat itu ibu Rian, Rukmila, ngotot supaya Andy memberi tahu keberadaan anaknya.
Sebelum diringkus aparat Polda Metro Jaya, tersangka pembunuhan Andi Wahyudi (38 tahun) sempat terlibat pertengkaran dengan Rukmila, orangtua Hayriantira alias Rian, seorang sekretaris Presiden Direktur di PT XL Axiata yang ditemukan tewas di Hotel Cipaganti, Garut. Peristiwa itu terjadi di rumah Andi, di Komplek Departemen Kesehatan II, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Seorang warga setempat, Yeti Rupyantari (40 tahun) mengatakan, peristiwa itu terjadi pada awal April lalu. Saat itu, menurut dia, Rukmila mendatangi rumah Andi di Jalan Delima, Blok M 15, Komplek Departemen Kesehatan II, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi.
"Ibu itu mencari anaknya (Rian)," kata Yeti di Komplek Depkes II, Jumat (7/8).
Menurut Yeti, awalnya Rukmila memergoki Andi membawa mobil milik Rian. Rukmila pun mencari keberadaan rumah Andi di komplek itu. Hingga akhirnya perempuan paruh baya itu menemui Andi di rumahnya.
Rukmila lalu menanyakan keberadaan anaknya kepada Andi. Sebab, mobil Honda Mobilio milik anaknya ada di tangan Andi. Namun, saat itu Andi berdalih tidak mengetahui keberadaan Rian. Andi juga memberi alasan, mobil itu sudah dibeli dari Rian. Meski demikian, Rukmila ngotot minta kejelasan soal keberadaan anaknya. Hingga akhirnya mereka adu mulut di rumah itu.
"Sempat ramai, suasananya menjadi gaduh," ujar Yeti.
Tak lama kemudian, Andi memanggil pengurus RT setempat. Sejumlah warga juga berdatangan dan melerai pertengkaran Andi dan Rukmila. Bahkan, lanjut Yeti, Andi sampai membuat surat pernyataan isinya tidak mengetahui keberadaan Rian.
Guna meyakinkan Rukmila saat itu, Andi menunjukkan sejumlah dokumen berkaitan dengan jual beli mobil. Merasa tak membuahkan hasil, akhirnya Rukmila pulang dan melapor ke kepolisian tentang penggelapan.
"Besoknya ada polisi datang. Mengambil sejumlah surat-surat untuk diselidiki," ucap Yeti.
Hasil penyelidikan diketahui pada awal Juli. Polisi menyatakan sejumlah dokumen kepemilikan mobil Honda Mobilio berada di tangan Andi adalah palsu. Andi lantas digelandang ke Mapolda Metro Jaya pada 7 Juli 2015. Dari situlah, kasus tewasnya Rian terungkap.