Sadis! Cerita Lengkap Pelajar SMK Bunuh Keluarga Pacarnya Pakai Parang 60 Cm, Termasuk Balita 3 Tahun
pelaku beralibi bukan sebagai sebagai pelaku, malah mencurigai pihak lain.
Pelaku mengaku dendam dengan keluarga tersebut. Sehingga dengan dua tangannya secara keji menghabisi.
- Cerita di Balik Kue Laklak, Serabinya Bali yang Gambarkan Kasih Sayang Ayah Kepada Keluarganya
- 6 Cerita Pengalaman Lucu Bahasa Jawa Singkat, Kocak dan Bikin Ngakak
- Kisah Siswa Kelas 5 SD di Palembang Jualan Keripik demi Hidupi 3 Adik dan Nenek
- Guru Ini Bagikan Cerita Muridnya yang Hidup dari Keluarga Berantakan, 'Saya Mau Merasakan Keluarga Utuh Kaya Teman-teman'
Sadis! Cerita Lengkap Pelajar SMK Bunuh Keluarga Pacarnya Pakai Parang 60 Cm, Termasuk Balita 3 Tahun
J (17), pelajak SMK di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu Kabupaten PPU, Kalimantan Timur tega membantai sekeluarga yang juga tetangganya. J menghabisi suami istri dan tiga anaknya yang di antaranya masih berusia tiga tahun.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (6/2) dini hari. Menurut Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto, J membantai keluarga itu menggunakan parang sepanjang 60 sentimeter.
"Pelaku menggunakan parang sepanjang 60 sentimeter tanpa gagang dan melukai bagian kepala para korban."
Kata Kapolres dikutip dari video rilisnya.
Kapolres menceritakan detik-detik pembantaian sadis pemuda tersebut. Bermula pada Senin (5/2) malam J bersama temannya mabuk di lokasi yang tak jauh dari lokasi pembunuhan.
Saat jam menunjukkan pukul 11.30 WIT, pelaku dan temannya pulang di mana J diantarkan saksi ke rumahnya.
Sesampainya di rumah, tiba-tiba terbesit niatan untuk membunuh keluarga W. Dia kemudian mendatangi rumah korban sambil membawa parang.
Sebelum melakukan aksinya, pelaku lebih dulu mematikan aliran listrik di rumah itu. Kebetulan suami korban sedang tidak di rumah.
"Belum lagi dilakukan aktivias pembunuhan, orang tua (suami) korban datang, langsung ditunggu di rumah, lalu dikipas, dihabisi. Lalu ibunya datang dihabisi juga, datang anaknya, kemudian anak tertua. Lalu untuk memastikan ayahnya sudah mati, dikipas lagi," kata Kapolres.
Sempat Tak Mengaku
Setelah mendapat laporan dari masyarakat, polisi segera mendatangi lokasi. Saat itu, pelaku beralibi bukan sebagai sebagai pelaku, malah mencurigai pihak lain.
"Tetapi alibinya tidak masuk akal, sehingga kami amankan ke polsek, ternyata pelaku J mengakui. Di awal-awal wajahnya tidak merasa bersalah karena mengaku bukan pembunuh, hingga akhirnya mengaku dan menyesali," ujarnya.
Adapun motif pasti pembunuhan sadis itu masih diselidiki. Namun, pengakuan sementara pelaku, perbuatan keji itu dia lakukan karena dendam.
"Berawal dari rasa dendam pihak pelaku dan pihak korban, diawali beberapa permasalahan satu tetangga dan tetangga lainnya, cekcok dengan tetangga bersebelahan, karena masalah ayam, korban pinjam helm hingga 3 hari belum dikembalikan. Sehingga puncaknya malam itu," kata Kapolres.
Sementara terkait kabar yang menyebut motif pembunuhan karena asmara antara korban dan salah satu anak pelaku yang bertepuk sebelah tangan, polisi masih mendalami.
"Katanya pelaku ini memang suka pada korban tapi ditolak karena sudah ada pacar lain. Tetapi hal ini masih diselidiki," katanya.