Said Aqil: Kita Akan Didikte oleh Negara yang Punya Vaksin
"Amerika, Jerman, RRC Tiongkok ini terjadi perang vaksin, kita ini hanya penonton cuma importir entah itu uangnya dapat utang atau dari mana enggak tahu saya, atau motong-motong anggaran barang kali," tambahnya.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj berbicara mengenai perang vaksin atau perang biologi. Menurutnya, negara produsen vaksin akan menjadi pemenang dalam perang tersebut.
"Kemudian, nah ini dengan adanya Covid-19 ini ada perang baru, perang vaksin. Negara yang mampu memproduksi vaksin akan menjadi pemenang dalam perang ini," katanya dalam acara Haul Emas KH Wahab Chasbullah ke 50 secara virtual, Rabu (23/6).
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
Dia menyatakan, bahwa negara yang cuma bisa impor vaksin akan kalah dalam perang. Parahnya, saat ini sudah ada varian delta Covid-19 yang lebih cepat penularannya.
"Negara yang tidak mampu hanya impor saja itulah negara yang kalah, padahal pandemi Covid-19 ini sudah bervarian, sudah muncul lebih ganas, yang namanya delta itu lebih ganas, lebih cepat menular dan lebih ganas dari Covid-19 yang semula," ucapnya.
Dengan adanya varian delta tersebut, lanjut dia, maka harus ada vaksin yang lebih ampuh. Sementara, Indonesia masih dalam tahap vaksin level pertama.
"Ini membutuhkan vaksin yang canggih lagi, lebih canggih lagi, kita belum mampu beli vaksin tahap pertama, penyakitnya atau pandeminya sudah meningkat ke level ketiga, ini akan ada terjadi perang vaksin," ujarnya.
"Amerika, Jerman, RRC Tiongkok ini terjadi perang vaksin, kita ini hanya penonton cuma importir entah itu uangnya dapat utang atau dari mana enggak tahu saya, atau motong-motong anggaran barang kali," tambahnya.
Menurutnya, saat ini sedang terjadi perang biologi. Dimana penguasa industri kesehatan menjadi panglima yang dapat menguasai kebijakan suatu negara. Sementara, Indonesia akan didikte oleh negara yang memproduksi vaksin.
"Mudah-mudahan kita berdoa tidak separah atau tidak sebahaya yang kita bayangkan, tapi yang jelas kita akan didikte oleh negara yang punya vaksin, itu jelas itu sejauh mana pengaruhnya nanti kita lihat nanti," ujarnya.
(mdk/rhm)