Sail Tomini 2015, Menko Puan dan TNI AL lepas 4 kapal satgas
Untuk acara puncak Sail Tomini 2015 yang akan dilaksanakan pada 19 September di Palu dan dibuka oleh Jokowi.
Dalam rangka mendukung kegiatan Sail Tomini 2015, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani bersama TNI Angkatan Laut melepas empat kapal satgas Sail Tomini 2015 di dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (28/7). Pelepasan empat Satgas yang nantinya akan digelar di Teluk Tomini Sulawesi Selatan meliputi Satgas Surya Bhaskara Jaya (SBJ) ke-LXIV dengan menggunakan KRI dr Soeharso-990, Kapal Pemuda Nusantara/Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari (KPN/LNRPB) ke-VI menggunakan KRI Bintuni-520, Pelayaran Lingkar Nusantara (Pelantara) ke-V menggunakan KRI Makassar-590 dan Satgas Ekspedisi Bhakti Kesra V (Bhakesra V) dengan menggunakan KRI Banda Aceh-590.
Selain Puan, tampak Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Wakil Kepala Staf AL Laksamana Madya Widodo hadir dalam pelepasan Sail Tomini 2015. Secara keseluruhan untuk mendukung kegiatan ini melibatkan 28 kapal perang serta 5.504 personel TNI Angkatan Laut.
"Pemberangkatan keempat kapal ini merupakan Pengembangan Budaya Bahari dalam pengembangan doktrin poros dunia. Dalam hal ini, ekspedisi akan dilaksanakan dalam 28 hari yaitu mulai 31 Agustus sampai 28 September. Ini untuk mendukung pemerintah Indonesia berdaulat dan saya tekankan berlandasan bergotong royong," Kata Puan di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (28/8).
Untuk acara puncak Sail Tomini 2015 yang akan dilaksanakan pada 19 September nanti, dipusatkan di Parigi Moutong Palu, Sulteng. Acara tersebut rencananya bakal dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pada acara puncak Sail Tomini 2015 ini akan dimeriahkan oleh sailing pass, demo helly waterjump, terjun payung, rubber duck operations (RDO) dan pendaratan enam unit kendaraan tempur (ranpur) Marinir. Secara keseluruhan untuk mendukung kegiatan ini melibatkan 28 kapal perang," jelas Puan.
Puan menjelaskan, dengan tema 'Mutiara Khatulistiwa untuk Kehidupan Masa Depan', diharapkan agar Indonesia menjadi negara maritim yang maju, dengan meningkatkan perekonomian daerah, terutama melalui sektor pariwisata bahari. "Bersama-sama menjadikan indonesia maju dan mandiri, guna kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan. Kegiatan Sail ini dapat dijadikan model percepatan pembangunan daerah kepulauan dan daerah terpencil serta infrastrukur dan sarana prasarana ekonomi," jelasnya.
Lanjutnya, dalam perwakilan peserta dari berbagai unsur yang mencapai 2.000 orang ini, ke depan akan dilakukan pembangunan ekonomi berporos maritim yaitu peningkatan produksi perikanan, perkembangan bahari dan perkapalan. "Oleh karena itu kita harus memahami dan mencintai poros maritim Indonesia dan laut," tutupnya.