Ternyata di Laut Indonesia Masih Banyak Ranjau Peninggalan Perang Dunia II, ini 2 Kapal Perang Canggih Baru Milik TNI AL Siap Memburunya
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menyerahkan dua kapal perang baru ke TNI Angkatan Laut.
Salah satu kemampuan canggih dari KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 adalah memburu ranjau di dalam laut. Kapal perang pabrikan Jerman itu diserahkan ke TNI AL di Dermaga Madura, Komando Armada II, Surabaya, Jawa Timur. Simak ulasannya:
Di Laut Indonesia Masih Banyak Ranjau
Melansir dari laman Instagram @puspentni, disebutkan jika pengadaan dua kapal tersebut tak lepas dari masih banyaknya ranjau laut bekas peninggalan perang dunia II.
Maka dari itu, kedua KRI tersebut akan dioperasikan untuk membersihkan perairan Indonesia yang masih memiliki potensi bahaya ranjau.
Perencanaan pengadaan dua kapal pemburu ranjau itu sudah dicetuskan sejak delapan tahun lalu.
Mantan kepala staf angkatan laut (kasal) Laksamana TNI Ade Supandi yang mencetuskan untuk membeli kapal tersebut pada 2015 lalu.
Kapal tersebut kemudian mulai dibangun di Galangan Abeking and Resmussen, Lamwerder, Bremen, Jerman.
Spesifikasi Kapal
berita untuk kamu.
Kapal jenis Mine Counter Meassure Vessel (MCMV) ini memiliki spesifikasi panjang 61,4 meter, lebar 11,1 meter, dan bobot 1.444 ton. Kapal yang saat ini memperkuat jajaran Satuan Kapal Ranjau (Satran) Koarmada II itu memiliki kecepatan maksimal 18 knot dan kecepatan jelajah 10 knot serta kecepatan ekonomis 10 knot. Kapal ini juga dilengkapi dengan empat unit lift craft dan dua unit Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB).
Selain itu, kapal canggih tersebut juga dilengkapi dengan Autonomous Underwater Vehicle (UAV) yang berguna untuk membantu mendeteksi dan mengidentifikasi kontak di dalam air.
Kemampuan Bersihkan Ranjau di Dalam Laut
Fitur canggih Unmanned Surface Vessel (USV) berfungsi sebagai kapal tanpa awak yang membersihkan dan menyapu ranjau dari permukaan laut.
Terdapat juga Platform Remotely Operated Vehicle (ROV) dan peralatan sonar bawah air untuk mendeteksi ancaman dari perairan dalam.
- Khulafa Pinta Winastya
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh mengangkut pemudik dari Pelabuhan Tanjung Emas ke Jakarta
Baca SelengkapnyaBea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaPT Pelni Kotabaru Batulicin juga menyiapkan dua armada tambahan terutama rute Batulicin-Surabaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapal ini merupakan pengganti KRI Dewaruci, kapal layar yang sudah dua kali mengelilingi dunia.
Baca SelengkapnyaSatu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaDua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca SelengkapnyaTanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.
Baca SelengkapnyaKapal itu itu membawa 50 kota suara, 40 bilik suara, serta 1 kardus C hasil dari 10 TPS.
Baca Selengkapnya