Saksi ahli bandingkan kasus Mirna dengan 2 kematian karena sianida
Saksi ahli mencontohkan kematian tukang emas dan istri ahli kimia karena sianida.
Tim penasehat hukum terdakwa Jessica Kumala Wongso hari ini menghadirkan ahli Patologi Forensik dari Brisbane, Australia, Profesor Beng Beng Ong. Dalam sidang perkara dugaan pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin itu, Beng meragukan Mirna meninggal karena zat sianida.
Pasalnya Beng menilai kematian Mirna berbeda dengan kematian akibat sianida yang pernah dilaporkan dalam Jurnal Amerika Kedokteran Forensik dan Patologi.
Beng menjelaskan di kasus pertama terjadi pada tukang emas meninggal karena keracunan sianida. Jenazah tukang emas itu diautopsi tiga hari usai kematian. Hasilnya ditemukan 80,9 miligram per liter sianida dalam darah, 20,1 miligram per liter dalam empedu dan 1,26 gram per liter dalam isi lambung.
Kasus kedua terjadi pada istri seorang ahli kimia. Wanita itu menelan satu sendok zat beracun. Dia mengaku telah menelan bubuk zat beracun itu.
"Kemudian, dia menjadi kejang-kejang dan meninggal dunia kira-kira dua jam," ujar Beng.
Hasil pemeriksaan dari wanita itu ternyata ditemukan 42,2 miligram per liter sianida dalam darah dan 1,2 gram per liter di dalam lambung. Selain itu, Beng juga mengatakan seharusnya sianida juga ditemukan di empedu dan hati. Sementara di urin, bisa jadi ditemukan ataupun tidak ditemukan, tergantung pada seberapa cepat orang tersebut meninggal.
Kemudian Beng pun membandingkan dua kasus tersebut dengan kematian Mirna. Dari hasil pemeriksaan toksikologi Mirna, hanya ditemukan sianida di dalam sampel lambung Mirna sebesar 0,2 miligram per liter. Sementara di cairan lambung, empedu, dan hati Mirna, sianida tersebut tidak ditemukan.
"Di empedu dan hati tidak dideteksi adanya sianida. Air seni (urin) juga negatif. Yang juga mengejutkan adalah barang bukti empat yang menjelaskan tentang cairan lambung yang diambil segera setelah korban meninggal dunia. Hasilnya negatif," jelas Beng.
Beng juga menjelaskan, kandungan sianida yang ditemukan dalam lambung biasanya mencapai 1.000 miligram per liter. Tetapi jumlah sianida yang ada di dalam tubuh Mirna hanya ditemukan 0,2 miligram per liter.
"Apabila seseorang meninggal karena sianida, terutama masuk lewat mulut, maka akan mengakibatkan tingkat sianida yang dijumpai pada lambung biasanya sangat tinggi dan bisa mencapai lebih dari 1.000 miligram per liter," terang Beng.