Saling ejek, 2 kelompok jemaat gereja di Pekanbaru baku hantam
Saat ini, polisi dan pihak TNI masih standby di lokasi kejadian untuk meminimalisir bentrok lanjutan.
Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Huria Sumber Sari di jalan Rokan Rt 1 Rw 6 Kecamatan Lima Puluh mendadak rusuh pada Minggu (15/5) pagi sekitar pukul 08.30 WIB. Hal ini karena jemaat gereja yang terbagi dalam dua kubu terlibat saling pukul hingga beberapa orang mengalami luka dan memar di bagian tubuhnya.
Petugas Kepolisian yang mendapat informasi pertikaian antara dua kelompok itu langsung turun ke lokasi untuk melerai dan mencegah agar bentrokan susulan.
Informasi yang dirangkum di lapangan, bentrok tersebut berawal dari adanya aksi saling ejek antar jemaat gereja tersebut. Karena tak dapat menahan emosi, beberapa di antaranya terlibat baku hantam.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
Keributan di gereja Pekanbaru ©2016 merdeka.com/abdullah sani
"Ada dua kelompok, yakni jemaat Pendeta Kana Silitonga M.Div dan Pendeta Eva Sinaga S.Th. Mereka sama-sama mengklaim masih memiliki hak untuk beribadah di Gereja tersebut," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Arianto.
Saat ini, polisi dan pihak TNI masih standby di lokasi kejadian untuk meminimalisir bentrok lanjutan. Barang bukti berupa kayu bloti yang digunakan untuk bentrok pun diamankan petugas.
"Beberapa orang korban penganiayaan sudah melaporkan kejadian ini ke Polresta Pekanbaru," kata Bimo.
Adapun korban yang mengalami penganiayaan tersebut di antaranya, Pdt Kepas Purba yang diduga dilakukan, Efendi Simanjuntak, Untung Hutapea, R. Sitompul, Steven Siahaan dan beberapa jemaat gereja lainnya.
Terjadinya penganiayaan tersebut pada waktu para korban mau mengikuti kebaktian tadi pagi. Di mana jemaat yang berseberangan dengan mereka sudah mempersiapkan diri dan melengkapi alat pemukul hingga terjadi bentrok fisik dan penganiayaan.