Saling Klaim Dukungan di Muktamar NU
Muktamar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ke 34 resmi dibuka, Rabu (22/12). Hingga kini, hanya dua calon kandidat ketua umum yakni Kiai Said Aqil Sirodj dan Yahya Cholil Staquf.
Muktamar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ke 34 resmi dibuka, Rabu (22/12). Hingga kini, hanya dua calon kandidat ketua umum yakni Kiai Said Aqil Sirodj dan Yahya Cholil Staquf.
Keduanya saling klaim didukung mayoritas pemilik hak suara di muktamar. Pendukung Said Aqil, Sudarto menyebut sejak Selasa malam (21/2), kubunya telah mengantongi 327 suara dari PCNU.
-
Apa yang digugat Nurul Ghufron ke PTUN? Dalam upaya gugatan yang diajukan oleh Ghufron yakni berkaitan dengan aturan Dewas KPK yang tidak bisa lagi mengenakan sanksi etik ketika pelanggaran etik yang dilaporkan ke sudah kedaluwarsa.
-
Kapan Nurul Ghufron kalah di PTUN? Putusan tersebut telah diputus hakim PTUN pada Selasa (3/9).
-
Kenapa Ma'ruf Amin hadir di muktamar PKB? Diketahui, Ma'ruf Amin kembali dipercaya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB berdasarkan hasilMuktamar ke-VI yang digelar di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8) lalu.
-
Apa yang dikerjasamakan oleh PKBH FH UMY dan PTUN Yogyakarta? Penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerja Sama antara Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PKBH FH UMY) dengan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Yogyakarta tentang Pemberian Layanan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) di PTUN Yogyakarta.
-
Kenapa Nurul Ghufron menggugat Dewas KPK di PTUN? Ghufron sendiri sempat meminta kepada Dewas untuk menunda sidang etiknya. Namun Dewas kukuh untuk tetap menggelar sidang etik. "Apakah Dewas sudah mengantisipasi? Sangat mengantisipasi. Tapi perlu diketahui hal-hal yang memang kita tidak bisa melakukan persidangan kalau itu harus dipenuhi. NG pernah tidak hadir, tapi kemudian hadir," ucap ketua Dewas KPK, Tumpak Hatorangan di gedung Dewas KPK, Selasa (21/5).
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
"Jam 00.00 WIB Selasa malam saja pendaftaran baru mencapai 510 Pemilik Suara. Pada saat yang sama para Koordinator kiai SAS (Said Aqil Siradj) masing-masing mengadakan pertemuan dengan para Ketua PCNU yang berada di bawah kendalinya. Totalnya 327 pemilik Suara dari PCNU. Daftar hadirnya komplit,” ujar Sudarto di Bandar Lampung, Rabu (22/12).
Bendahara Umum Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) ini melanjutkan, 24 PWNU sudah bersilaturahim bersama Said Aqil Siradj di kompleks perumahan Gunung Terang Lampung.
“Kemarin mereka klaim 16 PCNU se- Jawa barat mendukung GYS. Kemudian diralat turun hanya 10 PCNU pada hari yang sama. Padahal faktanya mereka hanya mendapatkan 5 suara PCNU saja," tuturnya.
Dukungan Gus Yahya
Sementara, sebanyak 447 PWNU dan PCNU diklaim mendukung Gus Yahya. Dukungan itu disampaikan saat bersilaturahmi dengan Gus Yahya menjelang muktamar NU ke 34 di Lampung, Selasa (21/12) malam.
Pertemuan tersebut sekaligus membacakan ikrar dukungan kepada Gus Yahya. Poin pertama, mendukung penyelenggaraan Muktamar NU ke 34 di Lampung berjalan secara damai sejuk dan bermartabat. Kedua, mendukung penyelenggaraan muktamar sesuai dengan protokol kesehatan.
"Ketiga, mendukung KH Yahya Cholil Staquf menjadi Ketua Umum PBNU masa khidmat 2021-2026," demikian ikrar yang dibacakan peserta.
PWNU tersebut juga sempat menyampaikan jumlah PCNU yang memberikan dukungan kepada Gus Yahya. Di PWNU Bengkulu, ada 10 cabang yang 100 persen bulat memberikan dukungan kepada Gus Yahya. Kemudian 13 cabang di Kalimantan Selatan cabang juga mendukung Gus Yahya.
Sementara, Gus Yahya menyampaikan kesiapannya untuk menghidupkan lagi masa kejayaan NU seperti era kepemimpinan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Kita merindukan kejayaan Gus Dur. Tapi Gus Dur sudah tiada, dan tidak ada serorangan pun yang bisa menggantikannya. Maka saya ingin mengajak untuk menjadi satu barisan untuk berupaya secara bersama-sama menghidupkan Gus Dur," ungkap Gus Yahya.
Gus Yahya mengajak kesempatan muktamar sebagai ajang untuk membangun kesepakatan bahwa akan bekerja bersama dalam satu barisan, satu langkah, dan satu ujian yaitu masa depan yang lebih baik bagi NU, bagi Indonesia, bagi Islam, dan bagi peradaban dunia dengan cara menghidupkan Gus Dur.
(mdk/rnd)